Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Senin, 17 Desember 2012

love sister part 1


mybabykyungsoooooo :*

proudly present *plak

jeng jeng jeng

Love sister

hahahahahahahahahahahahahaha *gaje

rek, iki ff sebagai permintaan maafku polae kesuwen apdet ff love trainee.
maafkan dakuuuuu u.u
sumpeh yoo, jujur . seng love trainee part 4 malah aku sek ngetik permulaan.ini dikarenakan aku terlalu sibuk.

huwaaa,ohyo. insyaalah iki cuma twoshoot. hahaaa, doakan lappy-ku onok terus yooo :D *goyang itik :D
yaudin, enjoy

ohyo, aw iki aku apdet. kesok awmu apdet pisan loh! hahahahahahahaha :D
Author : mybabykyungsoo

ENJOY. Jangan bunuh aku stelah membaca ff gue yang satu ini wakakakakaakaka :D

LETS CHENKAID.Ot

“kembalikan Bukuku bodoh!” pekik seorang yeoja berambut blonde pada seorang yeoja lainnya yang berambut biru kehitam hitamman.

“tidak mau tidak mau! Wwe!” ejek yeoja berambut biru sambil menjulurkan lidahnya.

“aissh! Kurang ajar Kau Choi Min Ah! Kuadukan KyungSoo kau!” jawab yeoja blonde yang diketahui bernama Min Tae.

Min Ah berlari menghidar dari kejaran Tae yang kini tengah mengejarnya. Ia lalu mencopot sandal rumahnya dan hendak melayangkan sandalnya ke kepala
Min Ah.

Dan …

‘wwiinggg, PLETAK’

Sandal bergambar boneka salju itu lolos mengenai kepala Min Ah melainkan mengenai kepala sang kakak. Yang berambut merah kehitam hitamman itu.

“astaga! Choi Min Tae! Kau berulah lagi eoh? Kuarng ajar!” pekik kakak itu sambil menuding Min Tae yang kini tersenyum tanpa dosa.

“aigoo! Mian , mian Min Sung eonnie! Kau cantik , aduduh  benar aku tidak sengaja! Salahkan Min Ah kaaak! Jangan salahkan akuuuu” pintanya sambil
menangkupkan kedua tangannya.

Min Sung lalu menjambak rambut adik pertamanya itu, sedangakan Min Ah? Ia kini sedang tertawa penuh kemengan dibalik sofa.

“eonnie? Apa yang kau lakukan disini?” Tanya adik bungsu yang berambut Hijau keblonde blondean.

Min Ah meletakkan telunjukknya di bibirnya sendiri, mengisyaratkan bahwa ia sedang bersambunyi.

“kenapa kak? Apa kau akan dipukuli lagi oleh Min Sung eonnie?” Tanya MinJey sambil ikut jongkok disamping Min Ah.

Min Ah tertawa konyol.

“ye~! Shuuuut! Sudah sudah pergi sana?” usir Min Ah. MinJey tersenyum licik.

“Min Sung eonnie!!!! Aku tahu dimana Min Ah eonnie!” teriak MinJey pada Min Sung yang tengah menjambak rambut Tae.

Seketika Min Sung mengalihkan perhatiannya. Ia lalu menghampiri Min Ah yang tengah berkomat kamit di bawah sofa.

Min Tae dan Min Jey tertawa licik. Mereka benar benar suka menjahili saudaranya.

“yak! Disini kau rupanya hummm? Bukannya membantu malah membuat keributan dengan Min Tae! Kurang ajar! Kuadukan kau pada KyungSoo!” ancam Min
Sung.

Nyali Min Ah menciut mendengar ancaman kakaknya.

Cepat cepat ia memasang muka termelasnya. Lalu menangkupkan kedua tangannya persis seperti yang dilakukan Min Tae tadi.

“jangan kakakku sayaaaang! Huuwwee, kenapa kalian semua jahat kepadaku? Huweee” rengeknya.


Min Sung tersenyum licik. Ia lalu mendekat pada Min Ah.

“baiklah, kalau begitu kerjakan semua tugasmu dan jangan berisik!” bisik Min Sung penuh ancaman.

Min Tae, Min Jey bergidik ngeri melihat aura hitam keluar dari tubuh kakak tertuanya.

“hiii” ngeri mereka.

**

“kak, bukankah kau ada kencan dengan Kai?” ujar Min Ah sambil mengemut (?) pensilnya. Pinginnya terlihat imut begitu. Tapi yaah malah terlihat ehmm, lebay.

“bagaimana kau bisa tahu?” jawab Min Tae lalu memutar posisi duduknya menghadap Min Ah.

“tentu saja, ia kan melihat is sms-mu” saut Min Sung. Tae mengeluarkan death glarenya.

“ia kak, dia memang licyiiik” imbuh Min Jey penuh penekanan pada kata licyiiik.

“diam kau!” elak Min Ah. Min Jey menjulurkan lidahnya.

“kurang ajar kau Choi Min Ah!” pekik Min Tae sambil menjambak rambut biru Min Ah. Sedangkan MinJey dan MinSUng hanya menghela nafas melihat
saudaranya itu.

‘ting nong’

Suara bel mengacaukan aktifitas mereka.

“aku saja yang buka, kurasa itu eomma dan appa” ujar MinSung lalu bangkit dari posisinya. Sedangkan ketiga orang yang tersisa itu mulai mengejek satu sama
lain.

“dasar rambut biru!” ejek Min Tae pada Min Ah.

“dasar blonde buluk!” balas Min Ah,

“sudahlah kak, bisa tidak kalian calm down?” rujuk MinJey jengah.

“diam kau rambut rumput!” ujar keduanya bersamaan. Sedangkan MinJey mengumpat tak jelas.

Suara langkah derap kaki membuyarkan aktifitas mereka, dan saat mereka sadari ternyata itu adalah eomma dan appa mereka.

“eommaaaaaa, appaa!!!!! Min Tae dan Min Ah eonnie mengejekku. Huwaaa” lapor Min Jey pada orang tuanya. Ia lalu berlari keplukan orang tuanya.

“aissh, kalian ini . sudah besar kenapa malah bertengkar terus sih” omel eommanya.

“betul itu eomma! Aku lelah menjaga mereka. Apalagi kedua orang tengil ini!” saut MinSung sambil menunjuk Min Tae dan Min Ah. Sedangkan yang ditatap
hanya bermuka innocent.

“kalian tak rindu appa?” ujar suara sedikit berat lalu merantangkan kedua tangannya menyambut pelukan keempat anak tengilnya.

Keempat bersaudara itu lalu berlari pada appanya dan memeluknya sayang.

“poppo?” ujar appanya sedikit menggoda. Tak malu malu, keepat anak anaknya mencium pipi appanya.

“sudah, aigoo! Kalian sedang belajar? Apa kalian ada waktu luang? Mari makan diluar bersama” ajak appanya.

Keempat bersaudara itu langsung mengangguk dan berlari ke kamar mereka untuk berganti baju.

Dan beberapa saat mereka sudah berganti baju,

“kajja” ajak eomma mereka a.k.a Tiffany Hwang.

Mereka lalu beranjak keluar dari rumah mereka. Dan segera menuju ke mobil appanya yang terparkir indahnya di depan rumahnya.

“tunggu dulu!” pekik MinJey. Kelima orang tersebut menghentikan jalan mereka dan menatap maknae mereka bingung.

“apa, rumput?” ejek Min Tae. Minjey menatap MinTae dengan tatapan membunuh.

“karena appa eomma lelah, jadi bagaimana kalau kita bermain kai bai bo saja untuk menentukan siapa yang akan menyetir?” ucap Minjey. Ketiga saudaranya
mengangguk semnagat.

“baiklah, ayo mulai” ajak Min Ah. Sedangkan kedua orang tuanya hanya tersenyum melihat kelakuan anak anak mereka yang ehmm, childish.

Baru saja telapak tangan mereka berkumpul sebuah tangan sudah tersingkir karena salah seorang diantaranya menyingirkan tangan itu.

“yak, kenapa tanganku ditepis bodoh!” saut MinSung kesal.

“karena, kita tidak mau mati. ! kau kan tak bisa menyetir kan kak?” ujar Min Ah setengah ngeledekin sih.

“yak, aku setuju dengan Min Ah eonnie!” MinJey menimpali.

“setuju! Kau mau membuat kita mati?” jawab Min Tae.

Sedangkan MinSung hanya mempoutkan bibirnya.

“baiklah, sudah cepat. Kasihan eomma dan appa” ujar MinSung pada akhirnya.

“baiklah, Kai bai bo!” teriak mereka bersamaan.

Dan..

“ye!! Aku yang menyetir! Yeyeye lalala~~ yeyelalala” pekik Min Ah senang, karena ia memenangkan permainan itu.

Ketiga saudaranya hanya menekuk mukanya. Sedangkan kedua orang tuanya hanya komat kamit mengucap do’a apapun yang mereka tahu.

Mereka tahu benar kelakuan anak nomor tiga-nya, yaitu suka ngebut saat di jalan raya.

Akhirnya dengan pasrah, Min Tae menyerahkan kunci mobil pada Min Ah.

“yee, kak! Lihat saja aksiku sebentar lagi yaa~” pekikknya kelewat senang.

“ye, cepatlah” balas Min Tae, ia kini terburu buru. Karena Kai baru saja mengiriminya sms agar lebih cepat sampai di cafĂ© yang mereka berdua rencanakan.

Ia berencana kencan dengan Kai setelah pulang dari makan makan bersama keluarganya.

Dan mobilpun beraangkat..

“e ee,, ee” ujar Min Ah reflek. Ia hampir saja menabrak pagar rumahnya sendiri.

Dan itu berhasil membuat keluarganya mengeluarkan detah glare untukknya.

**

“ma, aku pesan satu tenderloind bakar dengan lime juice” pesan Min Jey, yah.. kini mereka telah sampai dengan selamat –walaupun dengan sedikit ugal ugalan
perjalanan menuju ke restoran ini- dan kini mereka tengah memesan makanan.

“ma, aku pesan tuna creamy soup dengan lemon juice hehe” ujar Min Sung. Lalu menyerahkan buku menu pada adiknya , Min Tae dan Min Ah.

“ma, pa! aku pesan seafood mango grills dengan apa yah.. umm, apple juice” ucap Min Tae.

“ma, aku pesan California rolls sushi dengan umm, lemon juice, sama seperti Min Sung eonnie” ucap Min Ah pada akhirnya, ia lalu menyerahkan  buku menu itu
pada orang tuanya.

“ma, pa, kalian tidak pesan?” Tanya MInJey. Kedua orang tua mereka menggeleng.

Lalu  mereka saling bertatapan dan tersenyum misterius.

“jadi begini, maksud eomma dan appa mengajak kalian kesini ialah untuk membicarakan soal ehhm .. …    bagaimana pa” tiffany berujar sedikit gugup. Ia lalu
melempar perkataannya pada suaminya a.k.a Choi Siwon.

“ehhm , jadi begini” Siwon merapikan dasi kerjanya yang belum terlepas.

“kalian.. akan dijodohkan” ujarnya lembut.

Bagai disambar petir disiang hari, keempat anak mereka melongo. Belum mengerti maksud Dari perkataan ayah mereka.

Min Jey terlihat menelan salivanya sendiri. Sedangkan Min Ah tampak gusar, ia seperti memikirkan sesuatu. Min Tae? Ia kini bergelut dalam pikirannya sendiri.
Min Sung tampak menatap kosong meja didepannya.

“ma, pa? kalian tidak bercanda kan?” sanggah MinSung sebagai anak yang tertua. Siwon menggeleng.

“maaaa, tapi akuuuu.. maaa” tampak bulir air mata sedikit menggenang di sudut mata MinJey.

“tidak, chagi. Nenek Young, dan kakek Chang yang merencanakan ini semuanya.” Ujar Tiffany.

Min Ah menggeleng kuat.

“uweee, nenek dan kakek memang menyebalkan! Huweee” ini suara Min Ah.

“aku setuju, kenapa nenek Young dan kakek Chang melakukan ini padaku. Huaa, kakek nenek menyebalkan!” imbuh MinTae. Mereka berempat sedikit terisak.

“ a –“ belum sempat Siwon melanjutkan ucapannya telfonnya bergetar. Menandakan ada yang menelponnya.

Siwon sedikit melirik pada meja yang berad di atas handphonnya. Sekilas senyuman terukir di wajahnya.

“ini telfon dari nenek kalian, nenek Young. Jawablah” perintah Siwon. Secepat kilat Min Ah dan Min Tae berebut handphonne milik ayahnya itu,.

“yo –“ belum sempat Min Tae berujar, suara yang lebih keras mendahuluinya.

“YOBOSEYO? YAK DASAR CUCU KURANG AJAR! KENAPA KALIAN MENGATAIKU MENYEBALKAN HUH? DASAR CUCU TAK TAU DIUNTUNG! HUH , POKOKNYA KALIAN BEREMPAT HARUS MAU KUJODOHKAN TITIK. UNDERSTAND?” Min Tae dan Min Ah menjauhkan handphone ayah mereka dari telinga mereka.

Aissh, nenek mereka benar benar~

Min Jey merebut handphonne itu lalu meloudspeaker dan meletakkannya kembali diatas meja.

“yoboseyo? Nenek Young? Ini aku , Min Jey. Nek, ayolaaah kumohon. Jangan paksa kami” ujarnya memohon. Yah~ MinJey adalah cucu kesayangan
neneknya. Choi SooYoung.

“aigoo! Tidak bisa! Kau itu harus memiliki suami yang baik menurutku haha! Ahye, mana MinSung? Aku ingin bicara padanya.” Suara nenek mereka yang keras
kepala memerintah.

Min Jey mengacak rambutnya kesal. Bagaimana hubungannya dengan Lu Han? Pikirnya.

Min Sung mendekatkan bibirnya pada handphone ayahnya.

“yoboseyo? Ini aku nek, MinSung” suara MinSung terdengar pasrah.

“yak, kau sebagai yang tertua harus menjaga adik adik tengilmu itu untuk menjaga diri dari pria pria luar. Kau juga! Kau juga dijodohkan. Tenang saja. Ohya,
berikan pada kedua adik tengilmu itu” perintah nenek mereka. MinSung mendesah tak karuan mendengar ucapan neneknya.

Apa yang harus ia katakana pada SuHo? namjanya? Pikirnya.

Ia lalu menyuruh kedua adik tengilnya , yaitu Min Tae dan Min Ah untuk berbicara dengan neneknya.

“halo? Nek! Aigoo! Nek, jangan paksa kami please!!!!” tawar Min Tae. Min Ah mengangguk. Setuju pada kakaknya itu.

“YAK DASAR KEDUA CUCU TENGILKU INII YAAAA, BAGAIMANA KAU BISA MEMILIH CALON YANG BAIK UNTUKKU? HAISSH, AKU BISA NAIK DARAH KALAU
BEGINI TERUS. ADUDUDUH , CHANGMIN YEOBOOO~~~ AMBILKAN AKU OBATKUUUUU., AWAS SAJA YA, BESOK AKU KE RUMAH KALIAN AKAN KUPUKUL KAU
CUCU TENGIL!!!” ancam neneknya. Keduanya menjauhkan telinga mereka. Lalu sesegera mungkin menyentuh tombol merah pada handphone appanya.

Sedikit bergidik ngeri pada ancaman neneknya.

Siwon tersenyum manis lalu menatap keempat anaknya lembut. Begitu pula tiffany ,

“ma, pa! tapi aku – aissh, lupakan.” Minjey sedikit terisak. Ia lalu menutup mukanya dengan kedua mukanya. Ia gusar. Sungguh! Dijodohkan? Gila saja.

Tiffany mengelus pundak anak bungsunya itu.

“sudahlah chagi , nenek kalian memang menyebalkan.” Imbuh Fany

“ma ,pa –“ belum selesai meneruskan kata katanya, Min Tae mendengus kesal pada pelayan yang tiba tiba datang.

“chogiyo, ini pesanan anda” ujar pelayan itu lalu sesegra mungkin meletakkan makanan pesanan mereka. Dan ia berlalu pergi.

“sudahlah, lebih baik kalian makan dulu.” Perintah appanya.

Keempat anak itu mengangguk malas, lalu memakan atau lebih tepatnya mengobrak abrik pesanan mereka dengan malas.

Pikiran mereka bukan tertuju pada makanan mereka, melainkan..

Kekasih mereka. Bagaimana bisa? Keempat saudara itu dijodohkan? Yah, itulah kehendak nenek mereka yang menyebalkan.

Handphone Min Tae bergetar , menandakan ada yang mengiriminya pesan. Min Tae berhenti makan, llau melihat layar handphonneya. Ia menghela nafasnya
jengah,

Itu sms dari Kai. Namjanya.

“waegeurrae kak?” Tanya Min Jey, ia tahu raut muka semua eonnie-nya.

“eobsseyo” jawabnya singkat lalu menyentuh layar handphonneya. Ia kini membalas pesan dari namjanya. Ia lalu meletakkan kembali handphone-nya. Dan
melanjutkan meminum juice-nya.

“ma , pa. sepertinya aku akan pulang terlambat, aku akan ke rumah temanku setelah pulang dari sini. Kalian pulanglah” ujar Min Tae. Kedua orang tuanya
mengangguk.

“ma, pa. sepertinya aku juga sama, aku ada janji dengan temanku juga. Ehhm , bersama Min Jey juga. Jadi, nanti eomma dan appa bisa pulang bersama
dengan Min Ah ,” ini suara Min Sung. Setelah cukup lama ia berunding dengan Min Jey.

Lagi , Tiffany dan Siwon hanya mengangguk.

“ye, tak apa. O , kau Min Ah –ya? tak keluar?” Tanya eommanya.

Min Ah yang tengah memandang kosong gelas juice-nya tersentak, lalu memandang eommanya.

“apa ma? Aku tak dengar.” Jawabnya. Siwon tersenyum angelic, lalu mengelus sayang rambut biru Min Ah.

“apa, nanti kau tak keluar? Kakak dan adikmu akan keluar malam ini” jawab Siwon.

Min Ah mengangguk.

“akuuu, akan ke tempat temanku malam ini, mengambil buku tugasku ma, pa” suarany terdengar terisak. Sifanny hanya tersenyum lalu memanggil pelayan
untuk mmebayar semua pesanan anaknya.

“kalian pergilah, eomma dan appa akan pulang. Jaga diri kalian. Berhati hatilah” pesan eommanya.

Keempatnya mengangguk. Sifanny lalu mulai menghilang dari pandangan.

Kini, keempat anak mereka saling memandang satu sama lain ,

“kak, aku akan ke tempat KyungSoo oppa. Akuuu pergi dulu ya?” ujar Min Ah. Min Sung dan Min Tae mengangguk. Lalu ia

“aku juuga, aku akan ke apartement Lu Han oppa”

-TBC-

Tidak ada komentar: