Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Senin, 17 Desember 2012

every end of the day


Every end of the day

Author : mybabykyungsoo .___. (masih idup ni author ternyata) :/

Genre : romance , gaje, kagak sedep, kagak ada peel , u-know Yunho lah (?)

Rating : T / G / remaja (?)

Cast :     Do Kyung Soo

Rainbow Choi

Diskelemer (?) : this ff is originaly mine. And Kyungsoo also mine too :) *dibom riders*

Ohya , saya mau minta maaf sekecil kecil (?) nya sama readers. Karena udah sok sok-an buat ff chaptered tapi nyatanya gak becus.
Gue jadi ngerasa kaya‘the ugliest author in the world’ sumpah dah. .____.v dan itu berakibat pada menurunnya likers jugak komenan riders. (dan itu sempat sempatnya buat gue drop sampe masuk RSJ *lebey) Mew, mew, and last. Gue udah gak bisa ngelakuin apapun buat tanggung jawab ff gue yang terbengkalai.

Jadi, kalo mau cipok gue ya silakan , eh sorry maksudnya ngecaci dan bully gue. Silakan oke ?

Ohya , gue butuh koment yang pedessss ! karena gue baru bangkit dari alam kubur, #salah maksudnya dari alam ke –vakuman seorang author. .____.v

Sorry for typo ;)

LETS CHENKAID.Ot :DDD

~every end of the day~

“aku pulang dulu kak!” pamitku lalu meninggalkan kakak sekaligus temanku. Ehm, maksudku mereka adalah temanku yang kuanggap sebagai kakakku.

“ya! hati hati di jalan! Josimhae Rain !” pekiknya sambil melambai padaku. Aku tersenyum miring lalu melangkah ke arah halte bus yang dekat dari sini.

Mereka, kakak sekaligus teman sekelasku.  Dan juga sebagai sahabatku.

Kulangkahkan kakiku perlahan. Sedikit malas pulang ke rumah , entah kenapa akupun tak tahu.

Seharusnya jika aku memiliki pasangan maka aku tak akan sendiri seperti ini.

Seperti orang gila menunggu bis yang sepertinya akan sulit dicari.

Andai..

Kutadahkan kepalaku keatas, ahh~ langit mendung. Aku berharap tidak akan hujan , meskipun namaku sedikit berhubungan dengan hujan.

Kududukkan tubuhku pada kursi halte , hanya ada dua sampai tiga orang yang juga menunggu bis.

Tes.

Tes.

Hujan, benar kan? aku benci suasana dingin yang sangat menusuk tulang ini.

Hujan yang entah kenapa menjadi sedikit lebih err~ deras ini membuatku membutuhkan seseorang, dan itu cukup membuatku ngilu di dadaku.

I need someone..

Jika aku mempunyai seorang namja, mungkin aku tak akan seperti ini.

Jika aku memiliki seorang namja , mungkin aku akan seperti mereka,

Mereka sahabatku, yang selalu menyayangiku. Ah maksudku mereka bahkan seperti kakak kandungku.

Mereka sudah memiliki namja, tak sepertiku.

Yang selalu kesepian. Mungkin di depan mereka, aku selalu kuat.

Aku selalu ceria, aku tak pernah menangis, aku tak pernah iri pada mereka.

Tapi nyatanya? Bohong !

Aku selalu menangis di belakang mereka, aku selalu ketakutan , aku selalu iri .

Aku ingin berteriak !

Mengadu ke pada Tuhan. Kenapa tak ada seorang pun yang menyukai diriku?

Aku tahu aku jelek, aku tahu aku buruk, aku tahu aku tak seindah mereka.

Tapi bisakah seorang menyukaiku? Kurasa tidak.

Aku iri dengan mereka, aku benar benar iri. Rasanya menyakitkan, tak ada seorang yang mau menyukaimu , maksudku aku ingin memiliki pasangan juga.. seperti mereka.

Aku sangat benci diriku sendiri. Aku benci diriku yang kesepian, aku benci diriku yang jelek.

Aku benci , benci.

I hate my self alone…

Hampir saja air mataku tumpah, mengingat betapa mirisnya hidupku. Tanpa kekasih.

Aku mencoba tersenyum pada dua orang yang mengawasiku.

Suara deru bis menyadarkanku untuk segera naik ke dalam bis itu.

Sama, kedua orang tadi juga ikut naik ke dalam bis ini.

Aku memilih duduk di pojok bis. Di sebelah seorang namja yang tengah tertidur.

Bis ini cukup kosong hanya ada aku dan kurang lebih lima orang.

Mungkin lebih banyak orang yang lebih menikmati rainy days ini dengan pelukan dari kekasihnya.

Tapi tidak denganku.

Aku sendiri. Nobody.

Titik titik air hujan masih bisa kusentuh , karena mereka melekat di jendela pojok dekat kursiku.

Tanganku terulur untuk menghidupkan handphone-ku ,lalu memasang headseat di telingaku , dan memutar lagu yang entah kenapa seperti mewakili
perasaanku.

Lonely -2ne1

Kutatap kosong keadaan jalan luar, tak ada yang menarik. Seperti diriku, nothing special from me.

Lalu tatapanku tertuju pada embun yang menempel tadi

Kutuliskan namaku pada jendela itu.

a – ei – ai – en , rain .

sesuai dengan keadaan disini. Hujan,

lalu kutuliskan lagi sebuah kata. Sesuai dengan perasaanku ,

perasaan iri, sedih , benci, dan jijik.

ugly !

Lagi , kutulis sebuah kalimat yang lagi lagi sesuai dengan perasaanku.

Lonely, I need a man.

Seiring berjalannya bis ini, kututup kedua mataku , menikmati lagu yang sekarang mengucapkan kata yang sepertinya menyindirku.

‘lonely , lonely, lonely,

Baby I’m so lonely , lonely lonely~’

Aku tersenyum kecut lalu mulai menikmati berjalannya lagu dan perjalananku.

**

Entah sudah berapa kali kuputar lagu ini. Tak bosan, karena ini sesuai dengan apa yang kualami.

Lonely eh, eh, eh.

Kalimat terakhir itu terputar di otakku, ah. Lagu itu sudah berakhir.

Kurasakan bahuku ditepuk lembut seseorang.

Kubuka mataku, sedikit buram. Karena terlalu banyak menutup mata, menikmati kecutnya nasib ku.

Kucopot headseat yang menutup lubang telingaku.

Kudapati seorang namja bersurai hitam tengah menepuk dan menatapku.

Oh, ini namja yang tertidur tadi.

“kau turun dimana agasshi?” ia mengajukan pertanyaan yang membuatku memutar kembali otakku.

“aku harus turun di ilsan-dong” jawabku sambil melihat sekitar.

Namja itu tersenyum.

“kau sudah terlewat agasshi, sekarang kita hampir sampai di halte terakhir. Supir itu menyuruhku membangunkanmu karena ia tidak tahu kemana kau turun” ia menjawab panjang lebar.

“ha? Ini dimana?” tanyaku. aku panik ! bagaimana ini? Ditambah lagi keadaan di luar masih hujan.

“sekarang kau sudah berada di Busan.” Jawabnya. Aku menghela nafasku, bagaimana ini?

Tiba tiba bis yang kutumpangi berhenti mendadak, membuatku tak seimbang. Aku sudah bersiap siap jika aku harus mencium lantai bis.

Namun, tak kusadari ada sepasang tangan yang menahanku untuk tidak jatuh.

Kutadahkan wajahku untuk mengetahui milik siapa tangan itu.

Dan ternyata, namja bersurai hitam tadi yang menahanku.

Sial! Jantungku seakan memompa darahku secara tak wajar. Wajahku memanas, mendapati wajahnya hampir tak berjarak denganku.

Kedua bola matanya yang bulat itu berkedip kedip beberapa kali,  dan itu dengan suksesnya membuatku hampir jatuh merosot lagi.

Kurasa , tubuhku seperti jelly. Lemah melihat wajahnya yang tampan itu dari jarak sedekat ini.

Ia lalu bergerak untuk menarik pinggangku untuk kembali ke tempat seperti semula,

Sialan ! kenapa setiap sentuhannya serasa ada aliran listrik yang mengaliri tubuhku ?.

jwesonghamnida ,” ujarnya lalu duduk disampingku seperti semula.

Aku hanya mengangguk, perlahan jantungku menormal. Wajahku masih bisa kurasakan sedikit panas , dan tubuhku cukup sedikit bergetar.

Tiba tiba bis ini berhenti. Dan bisa kulihat si supir tengah turun. Ada apa ini?

Beberapa lama kemudian supir itu menghampiri beberapa penumpang lainnya di bis ini. Kulihat ia membungkuk meminta maaf.

Ia lalu menghampiri kami , yang masih canggung akibat kejadian tadi.

jwesonghamnida. Sepertinya bis kami mengalami kendala. Kami meminta maaf, jwesonghamnida” ujarnya sambil membungkuk kepada kami.

Aku tersenyum, lalu ikut membungkuk padanya.

Bagaimana ini? Aku terjebak di Busan! Lonely! Tanpa seorangpun.

Ah ,ada . namja ini!

Aku lalu memasukkan barang barangku kedalam tas punggungku –yang bertanda tangan seorang Henry Lau- ,

“kau mau kemana agasshi?” suara merdu itu menginterupsiku yang hendak turun dari bis ini.

Kubalikkan badanku dan kudapati namja tadi sekarang berada di belakangku.

“entahlah” jawabku lalu bersiap meloncat turun dari bis ini.

Dan , ‘hap’ dalam sekali loncatan aku turun ke trotoar.

Kubalikkan badanku dan sekali lagi, namja itu mengikutiku.

“kau mengikutiku?” tanyaku sarkatis sambil menatapnya tajam.

“aku mau pulang, rumahku berada di sekitar sini” jawabnya acuh lalu melangkah lagi mendahuluiku.

Kusembulkan poniku lalu berjalan sendiri. Meskipun hujan rintik rintik turun dari langit.

Aku tersesat !

Kuambil handphone-ku lalu membuka twitterku, sekedar menulis tweet.

@rainbowO_O (rainbow choi)

Aku tersesat ! sialan ! somebody help me please! -___-

Begitu isi tweet yang ku tulis, selesai dengan itu aku lalu memasukkan kembali handphone-ku.

Kulihat namja tadi berbelok arah , ehh? Kemana dia? Entahlah..

Tanyakan pada rumput yang bergoyang. Jika ada.

Aku lalu duduk di sebuah kursi panjang di dekat trotoar. Dan hujan masih turun rintik rintik. Huh !

Tunggu dulu? Aku tersesat. Harusnya aku meminta bantuan kakak untuk menolongku.

Handphone-ku mana? Ini dia!

Aku lalu mencari kontak nama kakakku

Min Tae eonni :*

011-12011994

Tanpa basa basi aku menyentuh layar hijau , tanda untuk menelpon seseorang.

Ini sudah tersambung, tapi kemana eonni?

‘ppiiingg’

Sialan ! handphone-ku memberitahuku bahwa baterai-nya lemah ! ini karena kugunakan untuk memutar music tadi. Sialan! Tapi tak apalah, mungkin dewi
fortuna akan berpihak padaku. Tak kusadari hujan malah semakin lebat. Aku berteduh sambil berharap cemas Min Tae eonni mengangkat panggilanku.

Yak! Sudah diangkat!

“yo –“ ini suara Min Tae eonni.

Aku menghela nafasku lalu mulai berteriak meminta bantuan

“MIN TAE EONNIIIIII  BANTU AKU !!!!!! AKU TERSESATTTT DI BU –“

‘tlit’

Kutatap horror layar handphone-ku. Baterainya habis.

Hiks,

Tanpa sadar air mata sudah menggenang di pelupuk mataku. Aku tak mau tersesat disini.

Aku tak mau, lututku melemas, tak mampu menyangga tubuhku untuk duduk tegap.

Aku jatuh merosot. Perlahan kurasakan tubuhku teduh. Hujan tak mengenai tubuhku .

Hey~ ada apa ini? Dan saat kuangkat kepalaku. Kudapati namja tadi sedang memayungiku sambil tersenyum hangat padaku

“kau kehujanan. Dan aku mempunyai susu coklat hangat. Kau mau berteduh di rumahku?” tawarnya sambil tetap memayungiku.

Aku mengangguk cepat dan segera menerjang tubuhnya. Meminta ia membagi kehangtan tubuhnya untukku.

“ikuti aku” ujarnya lalu memelukku dan menuntunku menuju ke rumahnya.

Sebuah apartement kecil namun sangat hangat.

Aku lalu dituntunnya untuk masuk, kata yang ingin kuucapkan untuk pertama kali masuk rumah ini adalah nyaman.

Ia lalu meletakkan payungnya di depan rumah. Dan sesegera mengunci rumahnya. Takut takut ada petir , karena bisa kulihat dari sini , hujan bertambah deras.

“ini rumahku agasshi. Anja juseyo~” ujarnya menyuruhku untuk duduk. Aku menurut lalu duduk , dan meletakkan tasku disampingku.

“namamu siapa agasshi?” tanyanya. Aku terhenyak sadar,

“oh, eh. Rainbow Choi imnida” jawabku lalu beranjak bangun dan bow padanya.

Ia tersenyum lalu ikut bangkit dan bow kepadaku

“Do KyungSoo imnida!bangapseumnida Rain –ssi , gidaryeo. Aku akan mengambilkanmu susu coklat hangat untukmu” ia lalu beranjak dari duduknya dan pergi mengambil apa yang dikatakannya.

Beberapa saat kemudian ia kembali dengan dua buah susu coklat hangat , ia lalu memberikannya satu padaku.

gamsahamnida KyungSoo ssi” jawabku. Ia tersenyum lalu mulai meminum susu coklatnya.

chogiyo, KyungSoo –ssi, apa kau punya handuk kering?” tanyaku. aku risih dengan rambutku yang basah karena hujan tadi.

“oh, ne. kalau kau mau mandi, disana kamar mandinya” jawabnya yang melenceng dari topic.

Aku mengangkat bahuku lalu mulai ke kamar mandinya , toh aku juga ingin mandi. Karena tubuhku serasa lengket semua , walaupun aku terguyur air hujan

“ini handuknya , aku tak punya baju wanita. Jadi ini mungkin pas untukmu” ujarnya sebelum aku masuk ke kamar mandi.

Ia lalu memberiku sebuah baju berwarna pink. Yang sepertinya kebesan untuknya.

“terimakasih” jawabku lalu masuk untuk mandi.

**

“ini” Kyungsoo memberikanku sebuah susu coklat hangat lagi, karena tadi susu coklatku habis.

“terima kasih kyung” jawabku. Ia lalu duduk disampingku , aku dan ia sedang menonton televisi. Mengingat keadaan diluar tambah parah, dimana hujan turun secara keroyokan, dan itu membuat siapapun malas untuk keluar.

“ohya,” ia berbicara, aku menghentikan acara menonton tv-ku lalu menghadapnya.


“apa?” tanyaku , ia lalu membriku sebuah selimut berwarna coklat bergambar teddy bear.

“ini, udara sangat dingin” ujarnya. Aku tersenyum lalu memakai selimut itu menutupi diriku yang duduk sambil menekuk kedua kakiku.

“ohya, kau bisa memakai handphone-ku kalau kau ingin menghubungi keluargamu” ia menyarankanku sambil membungkus dirinya sendiri dengan selimut berwarna biru bermotif awan.

“besok saja, lagipula tak mungkin kakakku mau menjemputku di Busan dalam cuaca yang buruk ini” imbuhku lalu meminum susu coklat hangatku.

“kau benar, ohya. Ehmm, kalau boleh aku tahu , apa kau sedang ada masalah?” tanyanya lagi, tapi ini sedikit pelan. Mungkin takut aku risih karena pertanyaannya.

Tapi nyatanya tidak? Aku malah senang jika aku dapat membagi ceritaku. Apalagi dengan teman namja, namun sayangnya .. aku tak punya.

Hanya chingu namja yang menyebalkan aku punya. Haha.

“bagaimana kau tahu kyung?” tanyaku sambil melihatnya yang tengah menyeruput susu coklatnya.

“tadi, saat di bis. Kupikir kau menangis, karena aku melihat ada titik air mata disini” ujarnya lalu menyentuh sudut mataku. Aku tersenyum geli lalu melepas
tangannya.

“iya, aku ada masalah.” Jawabku sambil kembali menonton tv

“oh, kalau boleh tahu apa?” sautnya.

Aku sedikit ragu untuk bercerita dengannya, lagipula ia hanya seorang namja yang baru beberapa jam yang lalu kutemui.

Apa aku harus percaya padanya?

Aku lalu melihatnya, lebih tepatnya melihat ke dalam pandangannya. Mencari kebohongan ataupun suatu ide untuk meng-apa apakanku.

Tapi nyatanya? Tidak ada.

Sebelum bercerita , aku meyeruput susu coklatku. Dan membenarkan letak selimut yang melorot dari tubuhku.

“aku.. aku benci diriku sendiri kyung. Kau tahu? Aku iri dengan mereka kyung. Aku benci benci benci, aku benci diriku sendiri yang kesepian. Aku juga ingin memiliki namjachingu. Aku kesepian kyung, diantara sahabatku. Hanya aku yang berstatus ‘single’ cukup berlebihan memang, aku sadar aku jelek , aku bodoh. Sehingga tak ada yang mau menjadi namjaku kyung, I hate my self alone!” teriakku hampir terisak.

Dan akhirnya air mata yang kupertahankan runtuh juga, turun membentuk aliran sungai kecil di pipiku.

Kudapati dua buah jari memutus aliran air mataku, itu Kyungsoo.

Kedua tangannya membingkai wajahku. Dan dalam situasi seprti ini pun masih bisa kurasakan wajahku memanas,

uljima, kau tidak jelek kok. Untuk wanita , kau cukup yeoppo, mungkinTuhan belum menentukan waktu yang tepat untukmu, uljima. Tuhan masih
menyanyangimu. Masih ada seorang yang juga menyayangimu. Aku percaya itu..” ujarnya lalu menyenderkan kepalaku ke pundaknya.

“apa benar itu kyung?” tanyaku lagi. Kata kata yang ia ucapkan begitu masuk ke dalam hatiku. Sepertinya aku menyukai namja di depanku ini . :)

Ia mengangguk lalu mengajakku untuk kembali menonton film tadi di tv

Tak ada yang bersuara, hanya terdengar suara dari tv , suara rintik hujan diluar sana. dan suara hatiku yang berangsur angsur menjadi lebih hangat ketika kyungsoo semakin menarikku dalam pelukannya.

“aku .. aku .. aku akan pergi ke luar negeri..” suara sang namja dari pemeran utama di televisi mulai terdengar, aku semakin ditarik ke dalam cerita film romance yang tadi kulihat di tv.

Dan aku juga semakin ditarik ke dalam dekapan Kyungsoo. Hoho.

andwae! Kajima jebal..” suara sang yeoja lawan main sang namja merajuk.

Sang namja menggeleng, ia memeluk yeojanya dalam. Seakan takut untuk berpisah. Namun sepertinya mereka tidak akan bersama, menurutku.

“ani, ini sudah diputuskan. Mianhae” ujar sang namja seraya mengangkat wajah sang yeoja. Dapat kulihat sang namja menatap dalam pada sang yeoja.

mianhae, saranghae” ucapnya kemudian.

Dan sedetik kemudian sang namja mencium dalam yeoja tersebut. Dapat kulihat yeoja itu tak memberontak. Ia malah menikmati ciuman dari namja dan menangis.

Jantungku berdebar tak karuan saat melihat adegan itu, dan bersamaan dengan itu juga , KyungSoo malah semakin menarikku dalam pelukannya.

Dapat kurasakan tangannya melingkari punggungku. Jantungku sudah tak karuan. Bagaimana ini?

Aku sudah merasa sedikit awkward dengannya. Bagaimana ini? Eotte?

Perlahan ia melepaskan pelukan tubuhku di tubuhnya. Namun kepalaku masih bersandar di bahunya.

Ia lalu menatapku. Cepat cepat kututup mataku , berpura pura sudah tertidur.

Bisa kudengar ia mendesah, seulas senyum simpul terukir di wajahku. Ia lalu melepas sandaran kepalaku di bahunya.

Meskipun aku menutup mata, kurasakan tubuhku dibopong oleh KyungSoo entah kemana.

Aku hanya berdo’a kepada Tuhan , agar Kyungsoo tak mengapa apakanku.

Bagaimanapun , aku ini yeoja. Dan ia adalah namja, pasti akan terjadi sesuatu yang tidak baik saat naluri namja menguar.

Aku sedikit mengintip , bisa kulihat ia sedang merebahkanku ke tempat tidur. Lalu menyelimutiku sampai ke atas dada.

Ia lalu menatap wajahku. Cepat cepat kututup lagi mataku.

Kurasakan sentuhan hangat pada pipiku. Astaga! Ia mengelus pipiku ! bisa kurasakan pipiku memanas !

Sialan !

jaljayo ..” ujarnya kemudian.

Jantungku meloncat loncat tak karuan saat ia sudah pergi. Oh Tuhan ! apa itu tadi? Astaga, jangan biarkan aku terlalu lama dengannya , bisa bisa aku
terlanjur mencintainya.
Astaga ! tapi, apa itu salah? Kurasa tidak.

Tapi .. entahlah.

Perlahan mataku memberat , dan kurasakan tubuhku menjadi ringan.

~every end of the day~

“selamat pagi Kyung !” sapaku sambil duduk di sebuah kursi di salah satu meja makannya.

Ia kini sedang menyiapkan beberapa masakan. Bisa kurasakan harum masakannya.

Mungkin ia pesan delivery.

“selamat pagi Rain! Mimpi indah –kah?” tanyanya. Aku mengetuk ngetukkan jariku.

Sembari memutar ingatanku tentang mimpiku semalam.

“ya, aku bermimpi seorang namja menyatakan cinta padaku” jawabku sambil terkekeh geli.

“oh, semoga itu bisa menjadi kenyataan” sautnya. Ia lalu mengisyaratkanku untuk memakan masakannya.

“umm, ini enak Kyung ! kau memasak sendiri?” tanyaku sambil menyendoki lagi sayur kangkung (?) -nya , maklum dari kemarin sejak aku tersesat aku tak makan apapun. Hanya dua gelas susu coklat dari KyungSoo tadi malam.

Itupun tadi pagi aku harus menyetor ke jamban.

“jeongmalyo? Iya aku yangmemasak sendiri. Hoho , ini minumlah. Jangan makan terlalu cepat. Kau bisa tersedak tahu!” pekiknya sambil memeberiku se
gelas air putih.

“terima kasih Kyung” jawabku sambil menerima uluran gelasnya. Lalu meminumnya.

Ia tersenyum lalu melanjutkan makannya.

“ohya, kapan kakakmu akan menjeputmu?” ia bertanya lagi. Aku menghentikan acara makanku. Lalu kembali teringat bahwa aku akan pulang.

“entahlah, aku belum menelponnya. Aku boleh kan meminjam handphone-mu?” tanyaku sambil mengunyah sayuranku.

“u’um , pasti. Ohya, apa handphone-mu masih bisa dihdupkan?” balasnya. Aku menggeleng.

“ani, handphone-ku sampai sekarang tak bisa dihidupkan. Mungkin karena terkena air hujan” jawabku

“oh, kalau begitu kau hafal nomor kakakmu?”

“umm, sepertinya iya.” Jawabku ragu. Antara iya dan tidak.

“oh, baiklah. Ah, Rain.. aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Ia membuka percakapan serius , terlihat dari raut wajahnya.

Aku mengelap sudut bibirku sebelum menjwabnya

malhaebwa!” pintaku. Ia tampak mengetuk ngetukkan jari jarinya di meja  makan. dia galau?

“aaku ..  akuuu.. a akkuuu…”  ia menggigit bibir bawahnya.

“kau kenapa Kyung?” tanyaku berpura pura biasa saja., padahal hatiku sudah ingin keluar saat ini juga.

Aku bisa menebak, bahwa ia akan mengucapkan cinta padaku. Itu bisa saja terjadi. Karena aku adalah seorang yeoja yang single dan secara kuasa Tuhan tersesat di rumahnya bersamanya. Dalam waktu satu hari.

Bisa saja cinta tumbuh dalam waktu sesingkat itu kan? tak ada yang tak mungkin di dunia ini.

Tapi, jika itu hanya khayalanku saja. Maka aku sudah dipastikan akan tersenyum.

Tersenyum sinis, tersenyum kecut, tersenyum miring , tersenyum menyeringai. Dan bermacam senyum lainnya.

Aku bisa berkhayal seperti ini karena kondisi-ku yang secara kau tahulah.

Ugly, lonely , bored guy , dan satu lagi. Namaku ! Rain ! rain itukan hujan. Pasti orang orang membenciku Karena namaku yang dapat menyebabkan mereka tsunami dan lainnya.

Ia menggegam tanganku , perlahan tapi pasti kurasakan rasa hangat menjalari tubuhku. Aku seperti tersetrum. Setiap sentuhannya seperti ada aliran listriknya.

Tatapan matanya mengarah pada mataku yang memandangnya takjub. Ia lalu menggerak gerakkan bibirnya.

Seperti mengucap sesuatu, namun aku tak dapat mendengarnya. Ada apa ini? Kenapa tiba tiba pendengaranku melemah?

Rasa sesak menjalari jantungku. Tuhan, inikah caramu menghukumku?

Arrgh, ini sakit.

Tapi , aku masih bisa samar samar mendengar ucapan terakhirnya.

Yaitu..

‘saranghae’

Siapapun , bunuh aku sekarang juga. Kurasa aku butuh nafas buatan. Ah Tuhan!!!

Aku mengerjap ngerjapkan mataku beberapa kali, menghindari ini adalah mimpi.

Dan ternyata ! ini bukan mimpi ! ini real ! TUHAAAAAAAAAN TERIMA KASIHHHHH !!!!!

“bagaimana?” ujarnya pada akhirnya. Aku menggigit bibir bawahku keras keras. Ini karena aku bimbang.

Mempercayainya atau tidak? Apakah ia benar benar mencintaiku atau hanya akan mempermainkanku? Hey? Kalian pikir aku yeoja yang lebay? Ini karena aku pertama kali mengalami kondisi seperti ini tahu !

Bagaimana ini?

“beri aku waktu Kyung..” jawabku pada akhirnya. Ia menghela nafasnya kasar. Apa aku salah?

“ye, gwenchana. Aku akan menunggumu” ia menjawab seperti itu. Aku menjadi sangat bersalah. Apa aku terlalu kejam?

Aku hanya diam , tak merespon apa yang ia jawab tadi. Begitupun ia, ia sepertinya sudah membenciku.

Akh, beribu rasa menyesal menyeruak isi hatiku.

Kau bodoh rain ! kau menyia nyiakan cinta pertama mu bodoh ! aku yakin , setelah ini tak akan ada lagi yang menyukaimu !

Hatiku merutuk ! aku menyesal !

‘PPIIINGGG’

Suara bel menginterupsi keheningan kami. Aku hanya menatapnya yang beranjak membuka pintu.

Aku menyesal ! benar benar menyesal !

“rain !” pekik seorang di belakangku. Saat kubalikkan tubuhku , kudapati Min Tae eonnie mengarah kepadaku sambil membentangkan tangannya lebar lebar.
Aku tersenyum lalu membalas pelukannya.

“kau bisa tahu aku dari mana kak?” tanyaku,

“dari riwayat terakhir gps-mu. Hihi”jawabnya , ia lalu berkenalan dengan KyungSoo ,

Aku tersenyum kecut saat kulihat Min tae eonni bersalaman dengan KyungSoo, rasanya tak rela.

Rasanya sesak itu bertambah menggungung. Menjadi sakit dan ngilu di dadaku.

~every end of the day~

“ayo rain !” ajak Min tae eonni sambil menggandengku untuk ke mobilnya.

“tunggu sebentar kak,” ujarku, ia mengangguk lalu masuk ke mobilnya.

Aku menghampiri KyungSoo yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya.

“terima kasih Kyung, ohya.. aku –“

“RAINNNN CEPAAAATTTLAAAH” teriakan Min Tae eonnie membuatku memotong ucapanku.

Aku sudah sangat yakin. Aku akan menerimanya.

Menjadikannya kekasihku,namjaku ! menjadikannya sebagai cinta pertamaku. ! rasa bahagia itu menyeruak di dalam hatiku.

Dengan menghela nafas panjang, aku bersiap untuk membalas perasaannya.

“aku … aku ..” ia menaikkan sebelah alisnya dan wajahnya nerharap harap cemas menunggu jawabanku.

Aku tersenyum lalu mulai menggerakkan bibirku.

“aku ! NADO SARANGHAEYO KYUNG !” ucapku cepat lalu berlari kea rah mobil. Meninggalkan ia yang tengah mencerna perkataanku barusan. Kutolehkan
kepalaku kebelakang dan mendapati ia tengah meloncat loncat kesenangan.

“ayo , Rain !” Min Tae eonni mulai menjalankan mobilnya.

Rasa bahagia dan lega memenuhi relung hatiku , akhirnya aku mempunyai namja. Haha ! dan sekarang ia tengah berlari mengejar mobil kami.

Dan kukeluarkan kepalaku ke jendela, menengok ke arahnya yang terus berlari .

Kulambaikan tanganku padanya , tak lupa memamerkan senyum dan tawaku.

“JADI.. KITA SUDAH BERPACARAN KAN RAIN ?” ia berteriak , mencoba mengapaiku.

“YAAAA, DO KYUNGSOOO –KU ! “

“TAPIIII , AA K-KU BELUM PUNYA NOMORMU RAIN !” teriaknya lagi.

“aku akan kembali lagi nanti ! paiiii !!! JOSIMHAE  KYUNGSOOOO SAYAAAAAANGGGG !!!” taeriakku.

Ia berhenti berlari lalu tersenyum , ia lalu melambaikan tangannya kepadaku,

Samar samar kudengar ia berteriak seperti ini

“AKU AKAN MENYUSULMU RAIN !!”

~~

Peurologeu :DDDD

Kududukkan tubuhku pada bangku pojok bis, lalu mulai menggumamkan lagu yang mewakili perasaanku.

2pm – I’ll be back.

Aku akan kembali memenuhi janjiku pada Kyungsoo di Busan sana.

Menemui namja tercintaku. Ternyata menjalani long distance relationship itu melelahkan, ditambah lagi aku dan ia sama sama belum memiliki nomor handphone masing masing.

Apa itu yang disebut LDR? Menurutku tidak.

Akhh, I miss you so fucking bad KyungSoo !

“sial, bateraiku hampir habis!” umpatku lalu mematikan musikku.

Aku tak mau sampai tersesat lagi seperti itu. Ohya, aku naik bis karena min tae eonni sedang ada acara atau apalah itu dengan namjanya. Sehingga aku
ditelantarkan seperti ini.

Ku sandarkaan tubuhku kasar pada sandaran bangku. Bibirku komat kamit mengumpat.

Tiba tiba kurasakan seseorang menutup mulutku.

Seseorang namja bertopi hitam yang tadi duduk di sampingku. Siapa ia? Sok kenal sekali, sampai pegang pegang aku ?

“tak baik mengumpat di tempat umum” ujarnya . aku menaikkan sebelah alisku.

“kau siapa?” tanyaku.

Ia mengehela nafas ,lalu membuka topinya. Loh ia kan?

“KYUNGSOOOOOOO? KAU INI? AAAAAAA. AKU MERINDUKANMU KYUUUUUNGGGGG !” pekikku reflek.

Ia lalu memelukku, kubalas pelukannya. Menikmati setiap sentuhannya.

“aku juga merindukanmu Rainbow Choi !” jawabnya. Aku terkekeh geli lalu memeluknya lagi.

“jangan bilang kau sampai drop dan masuk rumah sakit jiwa karena merindukanku” godanya. kugeplak kepalanya , ia meringis.

“kau pikir aku author gila yang membuat ff nista ini? Huh?”

“tidak tidak , kau itu yeoja ku yang cantik di dunia!”

“dunia …?”

“dunia lain ahahahahah”

“u.u”

“eh, ada apa ini?” ia bertanya sambil menunjuk bibirku.

“eh, kenapa Kyung?” tanyaku.

“ini,”

~cup.

“KYUNGSOOOOOO? KAU MENCIUMKU? KYUUUUUUUNGGGGGGGGGGG , OH TUHAAANNNN ! KYUNGSOOOOOOOOO!” pekikku heboh.

Ia hanya tersenyum canggung,

“hey, remaja . jangan melakukan tindakan asusila di depan anak NC 15 tahu!!” ujar seorang ahjumma ahjumma pada kami , ia duduk bersama anak kecilnya
yang tengah ditutupi kedua matanya oleh tangan ahjumma itu.

Aku hanya bisa tersenyum canggung lalu membungkuk beberapa kali. Begitupun KyungSoo.

“ini gara gara kau tahu!” ujarku sambil mencubit pinggangnya.

“u.u , tapi aku mencintaimu kok!” jawabnya yang sangat jauh dari topik.

Aneh dan manisnya pacarku ini yaaa~~~

“aku juga mencintaimu Kyung oppa. :******”

-THE END-

Tidak ada komentar: