Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 31 Oktober 2013

[FANFIC] LOVE LATTE - EXO - KRIS



Love latte


Author : mybabykyungsoo
Cast     : Wu Yi Fan aka Kris
            : watanabe Miharu
Genre : romance
Disclaimer : all of the cast belong to themselfs and God. Plot is mine. No plagiariaze and no repost without my permision. Sankyu ^^
**
“kau tersesat ?” suara seorang gadis membuat lelaki tinggi itu tersentak. Ia membalikkan badannya dan menemukan sosok gadis yang tak lebih tinggi darinya.
Lelaki itu tak lantas menjawab. Ia memasang poker face kepada gadis itu.
Gadis sipit dihadapannya memandangnya bingung.
“…menurutmu ? apa aku terlihat tersesat ?” kata kata si lelaki begitu mantap.
“menurutku … kau terlihat tersesat ..pak…” lelaki di hadapannya serasa ditimpa godam besar. Gadis didepannya mengetahui kalau ia berbohong. Kalau ia tersesat. Dan yang lebih menyakitkan dari itu semua adalah .. pak ?
Hey , demi kekayaan pemilik saham terbesar Facebook, baru kali ini ia dipanggil ‘pak’ oleh seorang gadis. Hebat sekali ia.
Lelaki itu mengetuk ngetukkan ujung sepatunya keatas jalan trotoar.
“haha. Benar sekali , anak muda. Aku memang tersesat.” Ucapannya sedikit kesal. Ditambah dengan sedikit tawaan yang terkesan meremehkan.
Gadis itu mengangguk dan membentuk mulutnya membentuk huruf O.
“kau mau kemana pak ?” rasa penasaran gadis itu masih kuat. ia mendongak untuk melihat jelas wajah orang yang dipanggilnya ‘pak’ tadi. Wajahnya tiba tiba mengekspresikan kekagettan.
“k –kau masih muda ….pak?” ia menganga tak percaya orang yang ia panggil ‘pak’ ternyata masih muda. Bahkan mungkin seumuran dengannya.
Sang lelaki tau raut gadis di depannya. Ia kemudian tersenyum nakal.
“aha. Aku masih muda.. anak muda~” jawabnya santai. Namun dua kata terakhirnya sedikit ia tekankan. Membuat sang gadis menunduk malu karena telah salah memanggil orang dengan panggilan yang sangat tidak etis untuk seorang namja tampan yang seumuran dengannya.
Ia lantas membungkuk , meminta maaf.
“maafkan aku… pak. Oh. Maaf. Maksudku ……”
“Kris. Panggil aku Kris.” Potong namja didepannya seraya mengulurkan tangannya. Mengajak gadis di depannya berkenalan.
Gadis itu mendongak melihat tangan panjang milik namja itu.
Dengan agak ragu , ia membalas uluran tangan Kris.
Kemudian ia tersenyum malu.
“maafkan aku Kris. Aku salah memanggilmu ‘pak’ tadi” jelasnya. Kris tersenyum.
“aha, permintaan maaf diterima… nona…..?” Kris memicingkan matanya untuk menggoda gadis itu.
“Watanabe Miharu… namaku Watanabe Miharu” jawab gadis itu.
“ah ya, Miharu. Senang bertemu denganmu.” Kris membungkuk untuk mengucapkan salam.
“hmm~ dan Kris? Apakah tadi kau tersesat?” tanya Miharu penasaran.
Kris mengelus dagunya, ia kemudian melirik Miharu yang melihatnya penuh tanda tanya.
“ya. Aku tersesat. Aku tertinggal oleh teman temanku dalam perjalanan ke bandara. Dan aku masih tidak mengerti ini akan ke jalan mana. Bisa kau bantu aku ? Miharu –chan ?” perjelas Kris. Miharu menganggukan kepalanya mengerti.
Ia tersenyum cerah.
“tentu saja Kris, aku akan membantumu.” Gadis itu tersenyum riang dan kemudian menyeret lengan panjang Kris.
Lelaki tinggi itu tiba tiba berdebar saat gadis di depannya menyeretnya seolah tak mengenal rasa canggung.
Ah~ mungkin ini akan menjadi perjalanan tersesat yang menyenangkan. Pikirnya.
^^^^^^^^^^^^^^^^
“ah hujan!” pekik Miharu saat tangannya merasakan buliran air yang turun dari atas.
Ia mendongak.
“Kris , ini hujan.” Ujarnya. Ia mengadahkan kepalanya kearah Kris.
“iya .. ini hujan. Miharu –chan” jawabnya. Miharu mendecih sebal.
Ia menunduk. Kenapa harus hujan ? pikirnya.
“kau mau berteduh di rumahku , Kris ?” tanyanya setelah terdiam.
Kris menoleh kearah Miharu yang menatapnya seperti puppy.
Ah , seandainya saja ia berperan menjadi penjahat atau semacamnya di fanfic ini… mungkin ia akan menyandera dan menjadikan gadis disampingnya ini untuk selalu bersamanya.
Licik.
Kris mengusap sebentar hidungnya.
“rumahmu tak jauh dari sin–––“ dan belum sempat Kris melanjutkan ucapannya. Miharu telah lebih dulu menyeretnya ke sebuah rumah yang letaknya tak jauh dari tempatnya tadi.
“maafkan aku Kris , tapi jika kau masih terdiam dan berdiri sok cool disana mungkin kita sudah kedinginan. Dan maafkan aku juga Kris, aku menyeretmu karena aku sudah basah kuyup Kris. Rumahku juga tak jauh dari sini, ah beruntungnya rumahku ada di sekitar sini. Tuhan memang baik kepadaku , oh Kris ?” Miharu membuka pintu rumahnya sembari berceloteh panjang lebar.
Tangan kirinya masih menggandeng erat tangan kanan Kris. Dan sebelah tangannya mencoba memasukkan kunci rumahnya.
Dan kris memperhatikan itu.
Ia tersenyum tanpa sebab. Bagaimana bisa ? seorang Dduizhang kris yang terkenal cool. Tersesat dan merasa nyaman dengan gadis yang baru ditemuinya secara tak sengaja di Jepang ?
Takdir. Jawaban yang logis.
‘krieeet’
Pintu rumah miharu berderit pelan. Miharu lalu memasukkan kepalanya kedalam rumah.
“mama … mama sudah pulang ?” ujarnya setengah berbisik. Kris melihatnya dari belakang.
Ia menoel lengan miharu.
“kau sendiri ?” tanyanya juga berbisik.
“aa ? shuut, mamaku ternyata sedang keluar kota. Dan aku baru tahu. Mama menyebalkan yaaa , Kris” ujarnya meminta pendapat Kris.
Kris terkekeh.
“mungkin iya”
“ayo kita masuk Kris, silahkan ~~” ujar Miharu.
Ia membalikkan badannya. Dan ia baru sadar bahwa .. tangannya menggandeng tangan Kris.
Sontak ia melempar tangan Kris terkejut.
“Kriissss ! maafkan aku ! aku tidak tahu kalau aku menggandeng tanganmu. Krease ! demi apapun , aku benar benar reflek. Maafkan akuuuuu” ia menagngkupak kedua tangannya meminta maaf.
“aaaaaa  maafkan aku krease“ ia merengek seperti anak kecil , bibirnya melengkung kebawah.
Kris tidak bereaksi. Ia menatap lamat gadis di depannya yang tengah merengek itu.
“krease ..?” miharu memiringkan kepalanya. Melihat kris bingung.
Dan akhirnya namja tinggi itupun terkesiap , saat miharu berjinjit untuk melambaikan tangannya di depan mukanya.
Kemudian ia tersenyum.
“ah iyaa iyaa . miharu –chan. Gwenchana~” ujarnya santai. Miharu membuat ekspressi kaget.
“haa ? oo. Baiklah kris~ kau baik sekali !” miharu terkekeh pelan lalu menyilahkan tamu yang tak sengaja ditemukannya di jalan depan rumahnya itu.
Sementara itu , hujan diluar cukup deras.
Samar samar terdengar lagu ‘BAP – rain sound’ di luar sana. Mungkin tetangga miharu yang memutarnya.
Kenapa suasana seperti seolah terlalu mendramatisir ? ah entahlah. Mungkin ini memang skenario dari Tuhan.
Kris mendudukkan dirinya di sofa berwarna hitam milik miharu. Ekor matanya mencari dimana sosok miharu.
Anak itu cepat sekali menghilang , pikirnya.
Ia kemudian merogoh sakunya. Mengambil ponsel yang berada didalamnya.
“sial , kalau saja jongdae tidak membuat ponselku untuk bermain pou/? Mungkin aku masih bisa menyusul ke bandara melalu gps. Dasar kim troll dae. Hffft” gumamnya. lalu menghela nafasnya.
‘tap’
Sebuah handuk kecil telah berada diatas kepalanya yang agak basah akibat rintik hujan tadi.
Ia mendongak. Dan mendapati miharu tersenyum lucu kepadanya.
“aku meletakkan handuk itu di kepalamu kris , hehe. Maaf aku lancang. Tapi itu berguna agar kau tidak pusing akibat terguyur hujan tadi. Hehe” ringisnya.
Kris menyentuh handuk kecilnya. Kemudian tersneyum menatap miharu.
“terimakasih , miharu –chan”
Dan kemudian miharu bergumam “yap ~~ sama sama pak !”
Membuat seulas senyum terukir di wajah kris.
Anak ini benar benar pandai membuat kris tersenyum.
**
“ini untukmu kris , hot chocolatte. Hoo” miharu meletakkan satu gelas di depan kris.
“terima kasih , miharu –chan. Akuuu .. berhutang budi banyak padamu~” ujar kris seraya mengangkat gelasnya.
Miharu menggeleng.
“tidak , kris. Aku tulus membantumu , tak perlu kau pikirkan. Tenang saja. Okay ?” miharu membuat wajahnya yakin.
Kris terkekeh. Dan mengangguk.
“aha , baiklah. Terimakasih miharu –chan”
Miharu mengangguk , lalu mengangkat tangannya sejajar dengan wajahnya.
“high five .. kris ?” gumamnya. kris tertawa.
Dan lalu ia , ber-high five/? Dengan miharu.
Namun ia tak melepasnya , ia menggenggam tangan miharu.
“aku harap , aku bisa tersesat lagi tahun depan saat aku berada di Jepang. Miharu –chan” kris menyesap hot chocolatenya.
Miharu meletakkan gelasnya. Kemudian menatap kris.
“kenapa ? kau senang tersesat di Jepang ?” tanyanya bingung.
Kris mengusap tengkuknya sebelum menjawab pertanyaan miharu.
“heeeum.. iya” ujarnya dengan nada yang sangat pelaaaan.
Unfortunately , gadis di depannya mendengarnya.
Tiba tiba pipinya memerah. Kemudian matanya melirik tangannya yang tengah digenggam kris.
Jantungnya berdebar ringan.
“hehe , kau senang berada disini denganku kris ? tapi maaf~ rumahku sedang berantakan. Hehe” miharu tertawa kecil.
“tak apa , lagipula jika aku tak bertemu denganmu~~ mungkin aku akan seperti orang gila yang tak tahu jalan arah pulang. Kkk~” balas kris.
Miharu mengangguk kemudian menggigit bibir bawahnya.
Hening melanda/?
Keduanya sama sama sibuk dengan pikiran masing masing.
Suara rintik hujan mengisi keheningan mereka.
Canggung.
Hingga kemudian , miharu tak sengaja menyenggol gelasnya yang berada di atas meja.
Miharu memekik pelan , namun kemudian mereka tertawa bersama.
Rasanya aneh , mereka seperti berbeda dari beberapa menit yang lalu.
Jika beberapa menit yang lalu mereka masih saling bercanda , maka jika saat ini mereka mencoba bercanda~ pasti akan ada seperti suatu koneksi yang membuat mereka tak nyaman.
Sepertinya , keduanya saling tertarik satu sama lain.
Kris bukannya tidak mengerti kalau dirinya mulai menyukai miharu. Ia tahu benar malah.
Namun , ia pikir. Ini sedikit konyol. Bagaimana mungkin menyukai seseorang dalam waktu kurang dari sehari ?
‘nothing imposible in this world’ kata kata Tao tiba tiba terputar di pikirannya.
Oh , kris benar benar tidak bisa berpikir jernih saat tak sengaja ia dan miharu bertatapan.
Salahkan saja wajah miharu yang innocent saat menatap kris.
Baiklah , kini ia mulai menerima pikiran konyolnya itu.
Bahwa ia ..
.. menyukai Miharu.
“miharu –chan ..” Kris memanggil miharu yang tengah asik menyesap cokelat panas –barunya-
“ya .. Kris ?” kembali miharu memasang wajah innocent.
Ugh , Kris tidak kuat lagi.
“aku … “
“DDUIZHANG ;A; TERNYATA KAU DISINI AAAAAAAAAHHHHHH ;A;” suara kim troll dae tiba tiba memotong ucapan Kris.
Oh , faktanya. Seorang kim jong dae dan managernya telah berada di depan rumah miharu.
Dan kris hanya bisa melongo/? Bingung.
Oh. Shit.
  (๑▔▽▔๑)
“karena aku mengkhawatirkan dduizhang , makanya aku mati matian merengek kepada manager hyung untuk membantu mencarimu ;A; dduizhang! Kau tak apa kan ?” jongdae berceloteh di depan kris dan miharu.
Miharu menatap lamat jongdae.
Kris memutar bola matanya.
“iya , aku tak apa. Untung saja aku bertemu dengan miharu” kris menyenggol lengan miharu.
Miharu tersenyum ringan kearah jongdae dan manager.
“baiklah , ayo segera ke bandara Kris. Dan untukmu , terimakasih telah menemukan Kris.” Manager itu tersenyum kearah miharu.
Miharu mengangguk.
“hmm~ iya” dan entah kenapa raut wajah miharu terkesan tidak rela.
Ugh.
“ayo dduizhang , kita kembali ke bandara! Leggo !” jongdae bersorak semangat seraya mengapit lenggan kris.
“tunggu dulu , aku ingin berpamitan dengan miharu, jongdae –ya” kris menatap manager untuk meminta ijin berbicara dengan miharu. Dan manager itu mengangguk seraya menyeret jongdae agak menjauh dari kris.
Kris memegang lengan miharu , ia menatap miharu dalam.
“miharu –chan. Terimakasih kau sudah membantuku , ah aku harap aku bisa tersesat lagi dan bisa bertemu denganmu ~ kalau begitu, aku kembali ke bandara dulu. Sekali lagi terimakasih , miharu –chan” kris membungkuk. Kemudian memeluk miharu.
Miharu menunduk , sebenarnya ia tidak rela. Namun .. apa boleh buat ?
Ia mengangguk.
“aha , hati hati Kris ! lain kali jika kau tersesat lagi , aku janji akan memungutmu. Hahaha” tawa miharu.
Kris mengangguk.
Kemudian ia menoleh ke belakang, kearah jongdae dan managernya.
“kalau begitu , aku pergi dulu. Terimakasih miharu –chan~ dan juga … aku menyukaimu.” Kemudian kris tersneyum dan berjalan keluar rumah miharu.
Miharu berdiri kaku di tempatnya, ia masih mencerna perkataan Kris yang terakhir.
Jadi ….
… Kris juga menyukainya?
Dan setelah beberapa detik. Ia berlari keluar rumah. Beraharp Kris masih ada di sana.
Dan ternyata~ Kris telah pergi.
Ugh , Miharu tersenyum hambar.
Namun , tak berapa lama. Senyuman ceria kembali menghiasi wajahnya.
Ia berencana untuk pergi ke gereja.
Berdo’a kepada Tuhan agar tahun depan , Kris bisa tersesat lagi dan bertemu dengannya.
Hoho. Miharu juga bisa licik kawan ~~
Kkkk ~

-END-

hye ! [fanfic]

hye !

Hye !

Hai , nama gue Kwon Hye. Putri tunggal kesayangan dari pasangan terromantis di dunia.

Kwon jiyong, daddy terkeceh yang pernah gue miliki. Daddy tergaul yang pernah gue temui. Lo ngga bakalan nemu daddy kaya ayah gue. Hehehe.

sandara park. Oh , ralat! Sandara Kwon. Ahahah. Mommy tercantik dan terawet muda yang pernah ada di kehidupan gue. Mommy terfashionista dan mommy tersayang gue. Mommy yang selalu ngertiin gue.

Thats my parents. Kwon jiyong and sandara Park.

Daddy baru aja ngedaftarin gue ke sekolah baru gue. Well. Dunia beserta isinya harus tahu kalau gue , baru aja pindah dari osaka ke seoul. Daddy tuh emang gitu. Kerjaannya dia ngebuat dia pindah kesana kemari. Dan akibatnya sekolah gue musti pindah juga.

Walhasil mommy udah terbiasa sama acara ‘mari membongkar muat barang barang rumah kita’.

love , besok kamu mulai sekolah ya?” daddy tepuk kepala gue selagi gue jalan di koridor sekolah. Keadaan kelas di samping koridor yang gue lewatin sih , ya lumayan rame. Gegara pelajaran.

“besok dad ? tapi kan kita baru aja dateng di seoul. Masa besok aku langsung sekolah? Istirahat satu hari engga cukup daddy~” gue pout depan daddy.

Daddy ketawa, dia terus nyuruh gue masuk ke mobil.

“well, dady bakal kasih kamu libur dua hari. Okay dear?” daddy mulai ngejalanin mobilnya.

“dua hari daddy ? serious? Masih engga cukup daddy~” gue nolak sambil aegyo. Berharap daddy mau nambahin jatah liburan gue.

Daddy ngejitak kepala gue.

“dua hari atau ngga sama sekali? Otte?”

Akhirnya gue ngangguk setuju.

“euumm, okay two days…”

“eumm, good girl” dan daddy ngacak ngacak rambut gue.

({}’3’)

Sepulang dari sekolah gue, gue langsung lari ke pelukan mommy tercinta gue yang lagi asik duduk sambil baca majalah fashion terbarunya. Mommy tuh emang gitu. Kalo udah ketemu sama sesuatu hal yang berbau tentang fashion. Dia bakalan ngehirauin semuanya.

Termasuk keadaan rumah gue yang kacau gara gara udah lama kagak ditempatin sama keluarga gue.

“mommy~” gue peluk mommy dari belakang terus cium pipi kirinya.

“hmm ? is everything okay dear?” mommy ngebuka next page of her magazine.

Gue loncatin sofa terus duduk samping mommy. Peluk mommy agak lama , sampe gue ngerasa nyaman.

“mommy! Masa daddy kasih aku waktu dua hari buat libur? And two days again aku bakalan masuk sekolah. Huhu”  gue curhat ke mommy. Mommy ngangguk.

“hey , thats your command as student dear. So why? Kamu mau ketinggalan pelajaran terus? Huh?” mommy masih asik mantengin majalahnya.

“arra, tapi mom~ daddy just giving me two days for take a rest. I need more mommy !” gue aegyo ke mommy. Mommy natap gue setelah dia tutup majalahnya.

“dear, dua hari itu udah cukup buat istrirahat. Arraseo?… dan dua hari itu kamu bisa bebas dear….”

“……listen that honey?  Dont you ? hahaha!” sahut daddy dari depan. Gue pout.

“ne, arraseo”

Mommy cium kening gue. Terus daddy nyamperin kita. Daddy duduk samping gue.

“dear, kamu itu pemikirannya masih kaya anak kecil masa. Kamu ngga sadar ya bentar lagi kamu mau ultah yang 17 ? hohoho” daddy ngejek gue. Gue pukul daddy pelan.

“mommy ! daddy bilang aku childish huhuuuu” gue ngerengek ngadu ke mommy.

“hahahah. Itu emang kamu childish dear!” jawab mommy ikuttan ngejek gue.

Gue pout pura pura mewek ke mom and dad.

“mommyyyyy~~~ huhu~ daddy!!”

Dan daddy sama mommy peluk gue barengan. Hangat. Gue suka.

“hahaha. I’m sorry dear. I love you little child!” ujar mommy. Gue senyum terus cium pipi mommy sama daddy.

Gimanapun, gue sayang sama keluarga gue.

Kwon family. :3

                                                                                ~(‘-‘~) (~’-‘~) (~’-‘)~

“Hye- ya!! C’mon honey! Lets wake up! Ppaliwa dear!!” mommy ngeguncang tubuh gue yang lagi asik tidur.

Arrrggghhh!! Padahal hari ini gue ngerencanain buat tidur sepuasnya. Abisnya gue capek abis perjalanan dari Osaka ke Seoul kemaren.

Tapi .. mom malah bangunin gue kaya gini. Tumben amat mom bangunin gue pake cara kaya gini.

Biasanya dia cuman bakal teriak teriak depan gue biar gue bangun, tapi sekarang dia malah ngeguncang tubuh gue.

Arrrggghhh. Mommy!

Gue ngebuka selimut gue sedikit. Terus liat mom yang lagi ngebuka laci laci di kamar gue.

Gue perhatiin dia. Penasaran juga sih, mom cari apa coba?

“mom…” suara gue serak gegara abis baru bangun. Mom ngebalikkin badannya ngehadep ke gue.

“dear , yang waktu mommy suruh kamu simpen id card om thunder, kamu taruh dimana ?” mom nanya gue. Gue ngerjap ngerjappin mata gue. Masih ngebiasain cahaya matahari masuk retina mata gue.

“apa mom? Id card?” respon gue agak lambat. Wajarlah, orang gue bvaru bangun tidur.

Mommy ngangguk tapi masih sibuk nyari di seluruh pelosok kamar gue.

Gue mikir, dimana gue naruh id card yang dikasih mom beberapa waktu yang lalu. Kalau engga salah……

“mom…….”

Mommy ngehadep ke gue.

“kayanya aku simpen di nakas samping televisi. Seinget akusih disana” gue nunjuk nakas samping televisi di kamar gue.

Mom ngecheck disana. Dan engga berapa lama, dia udah nemuin apa yang dia cari.

“udah ketemu dear, ohya kamu mau ikut enggak? Bentar lagi mom sama dad mau ke rumah Thunder.” Gue geliatin tubuh gue terus kucek kucek mata gue.

Ikut engga ya? Gue lirik jam di layar handphone gue.

Dan kayanya gue belum punya schedule buat hari ini.

Akhirnya gue ngangguk ke mom. Mom senyum terus keluar dari kamar gue.

**

“yeol ? gue kaget pas ada seorang namja tinggiiiiiii bangeet berdiri depan gue

“Hye ? ini elu ? bukannya elu dulu masih ingusan ? kok lu cakep gini sih ? ini elu hyee ?” yeol ngeliat gue engga woles. Dad , mom sama tanteh dan om Cuma ketawa.

“anjir lu , gue emang cantik dari brojol kali yeol” gue ngebela diri gue dan setelah itu gue dapet dua jitakkan dari mom sama dad gegara ngomong kasar.

Yeol ngakak, terus dia peluk gue.

“lu mah cantik , tapi ingusan wakakak, eh tapi gue kangen elu masa hye” yeol ngacak rambut gue.

Gue ngakak.

“amasa ? eh mom dad aku ke kamar yeol ya ? bolehkan tanteh ? om ?” gue ngejek yeol sambil minta ijin.

Dan mereka ngebolehin.

Gue sama yeol langsung melesat ke kamar yeol.

Pas gue masuk ke kamar tyeol, err~ masih sama kaya yang dulu. I mean~ sorry. Banyak perubahan.

Di pojokkan kamar ada gitar. Disampingnya ada meja belajar , deket jendela.

Dan sisanya tempat tidur yeol yang bersprei hitam.

Keceh ! keadaan kamar yeol acak acakkan banget. Serius!

Ada komik yang kesebar dimana mana, terus gue liat beberapa baju yang kayanya udah dipake digantung di deket lemari. Abis gitu , di dinding dinding, gue liat ada banyak selca polaroid yeol sendiri.

Wkwkwk. Dan dari sana gue bisa liat metamorfosis yeol selama tiga tahun ini.

Dia tetep cakep , oh maksud gue tambah cakep dan manis.

Dari buanyaknya foto foto yeol , gue liat ada beberapa selca polarid gue sama yeol dulu.ada juga selcanya dia sama temen temennya dia.

Tapi aneh , gue gak liat satupun foto yeoja. Siapa tau aja yeol punya yeochin gitu ? kan dia cakep.

Masa gapunya?

“wei , Kwon Hye! Sampe kapan lu mau mantengin kamar Park Chanyeol yang cakep ini ? sampe bengong gitu lu~ terkesima ye ?” yeol ngelempar his giant body diatas ranjangnya.

Gue timpuk dia pake bantal, terus duduk diatas kasurnya.

“yeol , lu belom punya yeochin?” gue ngambil salah satu foto yeol sama temen temen SMA-nya.

Soalnya seragamnya dia ada tulisan Senior High Schoolnya sih.

Yeol balik nimpuk gue, dia terus comot foto yang gue pegang.

“ck, gue males masa. Ribet. Lagian gue juga pengen fokus ke sekolah dulu. Nah lu ? lu juga belum punya kan ?” yeol bilang gitu sambil liatin foto tadi.

Gue nyengir. Yeol ngegaplak gue pake bantal.

“enggak. Gue gapunya, abis putus dari mantan gue si Taiki. Gue pengen ngejomblo dulu. Ahahah” gue mulai buka sesi curhat sama yeol.

Yeol ngakak, terus jitak kepala gue. Gue ngerintih ‘aduh’

“laa ? si Taiki mantan lu yang waktu itu lu kenalin pas kita webcam-an hye ? eh kenapa ?” tanya yeol.

Gue ngebaringin badan gue diatas kasur empuk yeol.

Terus liat lurus ke arah langit langit kamar yeol.

“iya. Akimoto Taiki, bener. Yang waktu itu gue kenali lu pas kita webcam-an. Pas gue masih beberapa bulan pindah di Jepang. Engga apa apa sih , cuman gue sama Taiki juga udah mulai ilang feel-nya. Gue juga sih , gue sering ngebuat dia marah. Padahal gue kadang Cuma bercanda. Tapi kita putus baik baik kok” jelas gue.

Yeol lirik gue, terus baringan di samping gue.

“lu putus baik baik kan ? sayang juga sih, Taiki cakep menurut gue. Dia juga tajir sama baik kan ? gue jadi inget pas dulu lu curhat semua tentang Taiki ke gue, sayang banget hye~” yeol pukpuk lengan gue.

Gue senyum.

“engga, gue juga ngerasa gue engga ada apa apanya sama dia Yeol. Di keluarganya perfect banget, sedangkan keluarga gue rock and roll banget. Haha, kita juga masih temenan kok”

Yeol meluk gulingnya. Terus mulutnya ngebentuk guruf O lebar banget.

“haha, udah udah. Yang penting lu sama dia engga putus gegara berantem. Gue pastiin deh , lu bakal punya gebetan baru disini. Tempat lahir lu, kkk~” ujar yeol.

Gue ngangguk “… wakakak, serah lu deh yeol. Eh , lu engga sekolah apa?” tanya gue ngeliatin yeol yang keadaannya awut awuttan.

Kaya bangun tidur gitu.

Dia nyengir, terus bangun. Duduk dan gaplok gue pake bantal. Iseng dia.

“engga, gue telat bangun. Mom juga sih yang lupa kaga ngebangunin gue” yeol terus cek ponselnya dia.

Gue bangun dari baringan gue, terus pukulin yeol.

“elah , itu mah salah lu sendiri yeol”

“engga bisa gitu dong !”

“iyaaaaaa , itu salah lu!”

“enggaaaaa! Itu salah mommy!”

“eluuuuuuuu!”

“bukaaaaaaaan” dan kita pukul pukulan pake bantal. Kaya gue sama yeol pas jaman TK.

Ahahah, nostalgi(l)a

Tiba tiba pintu kedorong, nampakkin sosok mom sama tanteh yang lagi liatin gue sama yeol.

“heleh, kalian berdua kaya anak kecil, tau engga” mom nyindir gue sama yeol. Gue sama yeol Cuma nyengir.

“udah yuk , kita mau makan diluar. Ayo cepet ke mobil” tanteh nyuruh gue sama yeol buat keluar.
Gue sama yeol nurut. Toh, gue juga laper.

Dan akhirnya kita pergi keluar buat makan.

Yeay !
“““““““““““““““`( ._.) (‘-‘ ) ( ‘-‘) (._. )““““““““““ ““““`
Setelah semua anggota keluarga pesen, kita nunggu beberapa lama. Abisnya,  banyak yang dipesen sih. Awalnya gue sama yeol ribut soal restaurant Korea atau Jepang. Gue pilih Korea, tapi yeol pilih Jepang.

Gue kan udah lama kangen Korean’s food. Dan akhirnya gue pura pura mewek ke yeol.

Akhirnya , dia setuju juga. Wekekek.

Daddy tiba tiba bangun dari kursinya, terus dia kaya neglambaiin tangan ke seseorang.

“annyeong hasimnika, Dr.Kim” dad nunduk ke seseorang. Orang yang dipanggil ‘Dr.Kim’ tadi nyamperin keluarga gue.

Tanpa aba aba, keluarga gue bangun sambil ikut senyum nyapa temen dad.

“annyeong haseyo! Kwon Jiyong-ah! Eommo ! oraenmaniyeyo~~” Dr.Kim ngeliat kearah kami. Serempak kita bow ngasih salam ke keluarga dokter kim.

Keluarga dokter kim juga gitu.

“oh , kajja kajja. Ayo kiya makan bersama” dad ngajak keluarga dokter kim buat makan bareng sama keluarga kita.

Yeol nyolek gue, gue noleh ke dia.

“kayanya bakal rame nih , hye~” yeol bisik bisik gitu. Gue ngikik.

Dan ga sengaja gue ngelirik ke seorang namja cakep yang ada di samping Dokter Kim.

kok gue tiba tiba malu gitu ya ?

hey boy ? whats your name huh ?

TBC :v

a-yooo guys ! wkwkwk ini bukan fanfic. Ini mungkin gue jadiiin sejenis novel/?
Ini udah ada lanjuttannya kok . gue udah tulis di buku pas lagi suntuk pelajaran 
Jadi engga bakalah ngegantung kaya ff yang lain :v

Ohya ! aulia ! puspita , kalian bakal jadi cast disini 
Keep calm yo :3

Puspita ! ini beda kan dari yang lo baca dari buku gue kemaren :v hahaha
Sipsip :3