Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 08 Januari 2013

sunbae ? haha. i love you


Sunbae? Haha! I love you!!

Author : mybabykyungsoo

Genre : romance , school life , friendship, little bit of comedy , maybe little NC :D

Cast : all exo members

Ryu minsung -suho

Choi mintae -kai

Choi minah -tao

Choi minjey  -chanyeol

Lee hyunjoo -kris

Kim min mi –xiumin

Bang Hyosung –luhan

Yoo ryu min -chen

Park miyoung -bekhyun

Song jooyoung -/kyungsoo maybe/

Cho jungshin -lay

Bang yumi -sehun

Rating : T

Disclaimer : the fanfic ith minee!! And the cast belong to God. ^^

-chapter 1 : first time , first fellings

Dua belas namja berseragam senior high school berdiri dengan angkuhnya di depan gerbang sekolah mereka.
SMTOWN school.

Namja tinggi blonde-kris- mengunyah permen karetnya seraya tersenyum remeh melihat kumpulan manusia sedang mengarah ke depan gerbang sekolahnya.

“kalian sudah siap kan?” namja berkulit tan-kai- membuang pandangannya kearah lain.

Angkuh.

Kesebelas temannya hanya mengangguk sambil tersenyum sinis.

“the game is officially start now” sinis namja tinggi bermata panda –tao-.

Teman temannya terkekeh. Seorang dari mereka berkacak pinggang, mendapati seorang yeoja mengarah ke
arahnya.

Tak sampai berapa lama, kurang lebih ada sekitar  60 siswa namja dan yeoja tengah berdiri berkumpul di depan gerbang sekolah.

Mereka memang sama sama memakai seragam senior high school. Namun ada perbedaan yang kontras antara kedua belas namja itu dengan segerombolan siswa itu.

Ke60 murid tersebut adalah siswa baru di SMtown SHS , mereka memakai sepatu yag berbeda warna. Sebelah kiri hitam dan sebelah kanan harus berwarna selain hitam atau putih.

Untuk rambut yeojya sendiri harus ditali setengah serta dihiasi berbagai aksesory rambut yang berwarna unik. dan untuk namja rambut mereka harus mengenakan pita rambut yeojya berwarna kuning!

Memang, masa MOS disini memang paling kejam. Bukan dari penampilan masa mos itu sendiri. Melainkan tradisi turun temurun sikap anggota osis yang menyebalkan –yang membimbing ke60 siswa baru– tersebut.

Dengan sok angkuh leader dari keduabelas namja itu membentangkan keduaa tangannya. Tersenyum sinis saat pintu gerbang sekolah dibuka lebar.

Kesebelas namja dibelakang lainnya, terkekeh. Mengejek.

Kris –leader– mereka memajukan kakinya selangkah. Demi selangkah.

Senyum sinisnya masih terpatri. Kesebelas namja dibelakangnya ikut maju mengikuti kris.

“selamat datang di SMTOWN SENIOR HIGH SCHOOL..” ujarnya kencang. Seketika terdengar suara banyak yeoja menjerit jerit.

Kesebelas temannya hanya tersenyum remeh. Sudah bisa ditebak.

Mereka akan dielu elukan. Pasti.

“dan selamat datang di lubang neraka” lanjut kris hampir tak terdengar.

Kris lalu mundur dan berdiri sejajar dengan kesebelas temannya itu.

Mempersilahkan siswa baru tersebut masuk ke dalam sekolah.

Dilantai dua ada banyak siswa yang melihat adegan rutin tiap tahun itu.

Mereka sudah biasa melihat banyak haksaeng yeoja yang heboh ketika memasuki sekolah ini.

Ke-60 siswa baru itu lalu masuk tanpa ragu sedikitpun, mereka lalu berkumpul di aula yang memang sudah disiapkan untuk berkumpul para siswa baru.

“selamat datang di SMTOWN Senior High School. Nikmati masa MOS kalian. Dan selamat bersenag senang” sang kepala sekolah –Jung yunHo- memberikan sambutan hangat.

Seketika para siswa baru tersebut berteriak heboh.

Membuat kedua belas namja yang berdiri di samping Jung YunHo tsersenyum sinis.

**

“kenalkan. Nama kalian di depan ku !” Kris berujar pada sekumpulan siswa baru yang bergerombol di depannya.

Kedua belas namja itu kini dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama ada Kris , Tao , Baekhyun dan Chanyeol.

Kelompok kedua berisi Suho , Lay , Kai , dan Chen. Sedangkan kelompok ketiga adalah Xiumin , Kyungsoo , Sehun , dan Luhan.

Enam puluh siswa baru itu akan dipecah menjadi 3 kelompok juga yang pastinya akan menjadi sebuah kelas nantinya.

Mereka harus bergantian meminta tanda tangan pada kedua belas namja yang membimbing mereka selama MOS.

“kau ! maju ke depan!” perintah Kris pada seorang yeoja berambut sebahu yang tengah berdiri di belakang gerombolannya.

Yeoja itu menurut. Ia maju ke depan Kris. Tangannya memegang erat ujung rok-nya. Pertanda ia takut setengah mati.

Tao yang dibelakang Kris tersenyum sinis melihat yeoja itu meremas ujung roknya.

“kenalkan namamu !” ujar tao menimpali. Yeoja itu yang sedari radi menunduk kini mengadahkan wajahnya.

Raut wajah yeoja itu tampak ragu. Dibelakang yeoja itu terdapat beberapa temannya yang  memandang prihatin yeoja itu.

“cepat !” perintah Baekhyun sambil memandang remeh yeoja didepannya.

“a- a- a-nnyeong h-haseyo sunbae-nim. Jeoneun Choi Minah imnida –“

“cukup. Sekarang kau !” potong chanyeol seraya menunjuk seorang yeoja yang sepertinya tak begitu memperhatikan acara perkenalan mendadak yang dibuat oleh kelompok pembimbing 1 ini.

Tao memandang yeoja yang bernama minah itu tajam. Entah kenapa sudut bibirnya tertarik keatas tiba tiba.
Membentuk smirk.

Yeoja bernama minah itu lalu mundur kebelakang dan mengepalkan tangannya ke udara. Sekedar memberi semangat pada temannya yang disuruh maju oleh mereka.

“jeoneun Choi Mintae imnida” ujar yeoja itu singkat lalu kembali ke tempatnya disamping minah.

“kurasa ada beberapa yang kurang begitu menyukai acara perkenalan ini. Kris.. bagaimana kalau kita adakan games saja ?” usul chenyeol. Teman temannya tertawa. mereka tahu betul arti games itu sendiri.

“baiklah. Hey , kau ! yang memakai pita berwarna orange ! maju !” perintah Kris pada seorang yeoja yang wajahnya cukup manis. Ia duduk di kursi nomor tiga dari depan.

Yeoja itu sedikit tersentak dengan perintah tiba tiba yang diberikan Kris padanya.

Ia lalu maju kedepan. Mencoba tersenyum meskipun sedikit rasa takut menggerayangi hatinya.

“nyanyikan sebuah lagu !” perintah kris lagi.  Yeoja itu terlihat kebingungan.

“tapi sunbae aku tid-“

“aku tidak peduli”  jawab kris sambil tersenyum remeh pada yeoja di depannya.

Teman temannya tertawa keras. Terutama namja yang bernama Chanyeol.

Yeoja itu hampir menangis. Kenapa masa MOS ini begitu menyebalkan? Pikirnya.

Ia lalu menarik nafas dan mulai menyanyi.

The one that got away – katy perry.

Meskipun suara yeoja yang bernama hyunjoo itu tidak begitu merdu, namun entah kenapa senyum di wajah Kris lama kelamaan memudar.

Lagu yang dinyanyikan oleh hyunjoo seperti flashback baginya.

Tao yang emnyadari adanya perubahan mimic muka dari gegenya menepuk pelan bahu gegenya.

Kris tersenyum pada Tao , seakan mengatakan kalau ia tak apa. Tao tersenyum lalu bangkit dari duduknya dan keluar mencari udara segar.

Baekhyun , menepuk pelan lengan Kris.

‘kau masih mengingatnya?’ bisik baekhyun. Kris menggeleng lalu  tersenyum lemah.

Hyunjoo selesai menyanyi. Ia lalu mematung saat Kris mendekatinya.

Perlahan wajah Kris mendekat ke wajah hyunjoo. Tepat ! kris berbisik tepat di samping wajah hyunjoo.

“terimakasih dan kembali ke tempatmu” wajah hyunjoo memanas saat itu juga.

Tanpa berkata kata lagi ia kembali ke tempat duduknya. Jantungnya tiba tiba berdegup keras.

“baiklah. Kurasa untuk yang ked-“

“permisi sunabe-nim” belum sempat chanyeol melanjutkan kata katanya. Seorang siswa baru dari kelas sebelah memotong perkataannya. Chanyeol memandang yeoja itu dari atas sampai bawah.

Ia lalu mendekati yeoja itu,

“siapa namamu?” Tanya chanyeol. Yeoja itu terlihat berpikir sebentar. Lalu tersenyum cerah. Rasanya yeoja itu tak  mempunyai takut sama sekali.

“namaku Choi Minjae. Keunde~~ minjey-rago hamnida” ujarnya sambil membungkuk. Chanyeol tersenyum tanpa sebab.

“hahaha~ kita menemukan tiga Choi hari ini Kris” ujar Chanyeol pada Kris yang tengah duduk sambil mengawasi … hyunjoo? Baekhyun terkekeh seraya mendekati yeoja yang bernama Choi Minjey itu.

“tiga Choi?” Tanya minjey lagi lalu mengawasi siswa yang berada di dalam kelas itu.

“yah benar~ .. kau. Choi Minah dan entah yang satu lagi aku tidak tahu” sahut Tao yang baru datang seraya menunjuk minah.

Minjey mengangguk lalu , melambai pada Choi minah dan Choi mintae.

“oh~ mereka adalah temanku. Ani , maksudku sahabatku ~~ hai unni ~~~” pekik minjey sambil melambai ceria pada minah dan mintae.

“oh ~ jadi kau teman mereka? Lalu kenapa kau kemari?” Tanya chanyeol lagi pada minjey. Chanyeol cukup takjub pada minjey yang tidak memiliki rasa takut sedikitpun pada sunbaenya.

“aku.. aku disuruh oleh suho sunbae untuk memanggil baekhyun sunbae” jawabnya lancar.

“oh~ siapa yang menjadi pembimbingmu di kelas sebelah?” Tanya chanyeol lagi seakan akan mencari topic agar bisa berbicara lebih lama dengan minjey.

“Suho , lay , kai dan Chen sunbae.” Jawabnya. Chanyeol hanya ber’oh’ ria. Sepertinya ia mendapat ide bagus saat minjey mengucapkan kata ‘Kai’

**

Next day. Kelas kelompok 2

Minjey baru saja duduk di bangkunya ketika seorang memanggilnya di depan kelasnya.

Ternyata itu Ryu Min sung yang baru saja datang.

Ia terlihat membawa bawa sesuatu di tangannya.

“yak ! kau benar benar membawa bunga mawar hidup di sekolah Minsung-a?” Tanya minjey seraya membantu minsung.

Minsung mengangguk , lalu membenarkan tasnya yang melorot.

“kalau aku tidak membawanya, aku akan kena hokuman dari suho sunbae.” Jawab Minsung.

Minjey hanya mengangguk. Minjey dan minsung memang duduk berdekatan.

“gomawo” ucap minsung pada minjey. Minjey tersenyum lalu bergumam ‘cheonmaneyo’

Dan setelah itu bel masuk berbunyi.

Keempat Pembina di kelas itu masuk keruangan. Mata minjey melebar sempurna.

kenapa ada chanyeol sunbae disini? Pikirnya.

Pembina di kelas ini sudah berubah. Kai tidak ada lagi. Melainkan ia tukar dengan chanyeol menjaga di kelompok 1 bersama Kris , tao dan baekhyun.

“annyeong!” sapa chanyeol yang tiba tiba sudah berada disamping minjey.

“aigooooo~~ kenapa tiba tiba chanyeol sunbae ada disini?” Tanya minjey. Chanyeol terkekeh lalu menepuk pelan kepala minjey.

“memang kenapa kalau aku disini?” tanyanya balik. Minjey menggeleng.

“kalian sudah saling mengenal?” Tanya minsung yang berada di sebelah minjey.

Minjey sontak menoleh kearah minsung.

“ANIYAAAAAAAAAAAAA.. aku barru kemarin mengenal chanyeol sunbae!” pekiknya.

Chanyeol menggeser tubuh minjey agar dapat duduk disamping minjey.

“kami sudah sangat dekat kok” jawabnya santai. Minsung hanya mengangguk seraya mengeluarkan ekspressi seperti ini :O

“yak !” minjey hanya mampu menghela nafas. Kenapa chanyeol sunbae tiba tiba begini? Batinya.

Suho melihat kesekeliling kelas.

“hey , ryu Minsung . apakah kau membawa apa yang kuperintahkan kemarin?” Tanya suho sarkatis.

Minsung mengangguk lalu berdiri serta menyerahkan bunga mawar hidup itu pada suho.

“ige sunbae~~” jawab minsung. Chen yang sedari tadi diam kini bergerak mendekati minsung.

“sekarang kau cabut mawar itu , lalu kau harus menyatakan cinta pada suho !” serunya. Suho mendelik kesal akan ide gila chen. Ditendangnya tulang kering chen.

“kurasa itu ide bagus ! ya, kau harus menyatakan cinta ke Suho !” lay menimpali.

Minsung benar benar panic !

“yak !aku setuju !” sahut chanyeol yang masih duduk disamping minjey.

Minsung tidak punya pilihan…

**

“namaku Kai” kai memperkenalkan dirinya di kelas kelompok 1. Seharusnya chanyeol yang membimbing disini. Tapi kemarin chanyeol menukar tempatnya dengan kai entah karena apa.

Ia bilang , ia ingin mengejar seseorang yang ia sukai di kelas tempat kai. Jadi kai hanya bisa mengalah saja.

Semua siswi di kelompok 1 memandang takjub kai. Tapi tidak teruntuk mintae. Yeoja itu memandang kai biasa saja.

Ia lebih memilih mengawasi minah yang dibawa keluar oleh Tao sunbae. Entah kemana,

‘ttak’

Mintae merasa ada yang menggeplak kepalanya. Saat ia mengadahkan kepalanya, didapatinya kai tengah berada di depannya.

“kau mendengarkanku tidak?” Tanya kai sarkatis. Mintae memutar bola matanya malas.

“ye~~ aku mendengarmu kai sunbaenim” jawabnya. Kai mengeluarkan smirknya.

Sepertinya ia tertarik pada gadis yang tengah memandangnya jengah ini.

“siapa namamu?” Tanya kai lagi. Mintae menghela nafasnya,

Apa sunbae sunbae disini tidak bisa membaca? Bukankah sudah jelas terdapat papan nama di depan mejanya. Ia berpikir sendiri.

“choi mintae.” Jawab mintae lalu lebih memilih untuk tidak menatap kai yang tengah mengawasinya.

“aku bersumpah demi semua gerakan dance yang kupelajari , jika aku tidak dapat menaklukan hati yeoja ini. Maka aku akan mentraktir semua orang yang kukenal” sumpah kai dalam hati.

**

-chapter 2 : sucks meeting

Minjey melangkahkan kakinya kejalan yang masih becek akibat hujan semalam.

Ia kini hendak kerumah minah , senyumnya tak pernah pudar semenjak ia pulang dari sekolah. Pada hari terakhir ia mos.

Minjey melihat sekeliling toko disamping jalan. Matanya menemukan objek lain yang dicarinya.

Itu mintae dengan memakai baju berwarna pink pucat ! baru saja keluar dari tempat laundry.




Minjey cepat cepat memanggil,

Mintae menoleh dan mendapati minjey tengah kearahnya.

“unniiiiiiii!!!!!!!!” pekik minjey sambil menggandeng lengan unninya.

“yak , dari mana kau?” Tanya mintae.

“aku dari rumah , aku baru saja akan ke rumah unni dan minah unni” jawabnya sambil mempoutkan bibirnya.

“untuk apa?” Tanya mintae bingung. Tidak biasanya minjey seperti ini , pasti ada yang salah.

“aku ingin bercerita banyak kepada unni.. nanti saja kuceritakan yah~ sekarang ayo kerumah minah unni!” ajak minjey sambil menyeret mintae yang masih kebingungan.

-minah’s house

Jari jari lentik mintae memencet bel rumah minah. Sesekali ia memanggil nama minah.

Hingga suara derap kaki mendekat,

“yee~ jakkamanneyo ! nuguseyo?” Tanya minah dari dalam rumahnya.

“minjey dan mintae ,unni!!” celetuk minjey.

“oh ! jakkamanneyo!” pekik minah lalu membukakan pintu rumahnya.

Tampak minah masih berantakkan , ia kini memakai baju santai dan terlihat jelas rumah minah yang berwarna putih.




“waaaaaaaaaaa~~ unni !” pekik minjey lalu duduk di sofa berwarna putih di rumah minah.

Mintae meletakkan tasnya lalu ikut duduk disampuing minjey.

Minah mengerutkan keningnya , kenapa? Pikirnya

“wae?” tanyanya sembari ikut duduk disamping mintae.

“unni !! temani aku yaaa~~” minjey mengajak minah dan mintae sambil mengeluarkan jurus puppy eyes-nya.

“eoddiga?” imbuh mintae.

“jadi begini , unnideul~ .. jadi ~~ waaaaaaaaaa~~ aku bingung !!” pekiknya kesal. Mintae menoyor pelan kepala minjey.

“yak ! bicara yang jelas pabo !” sahut minah.

Minjey mengatur nafasnya sebelum bercerita pada kedua unnideulnya.

“jadi ~~ kemarin .. chanyeol sunbae mengajak aku keluar..” tampak muka minjey memerah. Minah dan mintae menahan tawa saat melihat muka merah minjey.

“lalu ..?”

“aku .. aku .. aku malu !!!!! jadi .. aku malu kalau berdua dengan chanyeol sunbae.. jadi ., aku ingin kalian berdua ikut ~~” minjey bercerita sambil menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

Minah dan mintae melongo ,

“yak ! kau ingin jadikan kami berdua apa? Shirreo !” tolak minah. Mintae tampak berpikir..

“ayolahhh unni !!! jebal ~~” pinta minjey semakin memelas.

“SHI RREO!”

“unnii~~~ jebal ~~ chanyeol sunbae bilang ia akan membawa teman temannya juga. Ayolah unni ~~” pintanya.

Melihat wajah memelas minjey , minah dan mintae saling berpandangan.

“otte unni?”Tanya minah pada mintae.

“baiklah.” Jawab mintae terlihat pasrah . minjey bersorak gembira lalu memeluk unnideulnya.

“jadi kapan?” Tanya mintae. Minjey terlihat berpikir.

“umm.. jam 4 sore. Nanti aku akan kemari dengan chanyeol opp- maksudku chanyeol sunbae. Jadi nanti mintae unni sebelum jam 4 unni harus berada di rumah minah unni. Arrachi?” perjelas minjey.

Minah dan mintae hanya mengangguk.

“unni ~ apa kalian pikir chanyeol sunbae menyukaiku? Ohya , apa ada saat yang aku tidak tahu waktu mos kemarin?” Tanya minjey lagi. Minah dan mintae saling berpandangan. Seperti ada yang disembunyikan.

“err~ menurutku chanyeol sunbae menyukaimu” jawab minah menggantung. Ia hendak berbicara sesuatu namun sedikit ada yang mengganjal di hatinya.

“unni ~ kau sedang tak apa kan?” Tanya minjey memastikan. Minah mengangguk , mintae seperti berpikir.
Kemudian ia mengingat sesuatu.

“ahya ! minah-ya . kemarin apa yang kau lakukan dengan tao sunbae?” pekik mintae setelah ingat apa yang dipikirkannya.

Wajah minah tiba tiba saja memanas saat mengingat kemarin , sewaktu Tao membawanya keluar.

“unni~?” minjey memastikan sekali lagi.

“hah? Ugh. Jadi .. “

“kemarin apa yang kau lakukan dengan tao sunbae?” Tanya mintae sekali lagi.

“jadi.. sewaktu kemarin . tao sunbae , jadi~ ugh. Ya~ err~” minah berbicara belepotan. Mintae mengerutkan keningnya.

“bicara yang benar unni !” seru minjey mulai kesal.

“jadi.. kemarin .. aku dibawa tao sunbae ke ..” minah menggantung kata katanya.

Membuat dua orang didepannya penasaran.

“ke ..?” Tanya mintae lagi. Minjey mulai jengah , ia memutar bola matanya.

“kemana unni?” paksa minjey lagi.

“jadi .. kemarin tao sunbae mengajakku keluar di taman sekolah untuk.. duduk bersama.” Jawab minah. Ia merasa berdebar saat menceritakannya.

“lalu? Hanya duduk berdua saja?” pasti mintae. Minjey mengangguk menyetujui ucapan mintae.

Minah menggeleng, ia butuh nafas panjang sebelum bercerita. Tiba tiba saja mukanya memerah saat mengingatnya.

“ani. Tao sunbae menyuruhku duduk di depannya. Lalu .. tao sunbae menyuruhku untuk diam saja saat ia melakukan sesuatu padaku. Ia .. ia .. ia lalu memandangiku..” jujur minah sambil meremas ujung baju yang ia kenakan.

Minjey dan mintae saling pandang lalu mengerti kemanaarah tujuan pembicaraan minah saat ini.

“jadi…?” mintae menggantung kata katanya.

“jadi.. aku hanya diam saja. Saat tao sunbae menatapku dengan sangat tajam , aku seperti tak bisa bergerak~ lalu .. lalu .. ia mengenggam tanganku.” Minah menutup mukanya dengan bantal yang tersedia di sampingnya. Sama seperti minjey.

Minjey dan mintae tertawa. minah memukul unni dan saeng-nya brutal. Mungkin efek dari salting?

Minjey , merasa ada yang berbunyi , ia lalu merogoh tasnya dan ternyata handphonnenya berbunyi. Ada yang menelponnya.

“nuguya?” Tanya mintae. Minjey tersenyum penuh arti. Ia lalu bangkit dari duduknya dan mengemasi barang-barangnya. Mintae mengerutkan keningnya.

“yak , kau mau pulang?” Tanya minah. Minjey mengangguk, mintae juga beranjak bangun dan mengemasi barangnya.

“unni , jangan lupa nanti sore pukul 4 ! arra? Mintae unni juga ! arrachi?” pesan minjey. Mintae mengangguk.

“baiklah, ayo pulang mintae unni” ajak minjey sambil menggaet lengan mintae.

“ja! Kalkke ! josimhae !! paii” minah melambaikan tangannya padsa mereka berdua saat keluar dari rumahnya.

Sekarang , waktunya berkemas !

**

Ada yang memencet bel rumah minah. Minah melirik jam dindingnya.

Belum pukul 4 , siapa? Pikirnya.

Ia lalu berlari membukakan pintu dan mendapati mintae tengah berkacak pinggang menunggunnya yang terlalu lama.

“yak ! kau tahu? Udara diluar sangat panas. Kai ingin aku kering hah?” semprot mintae begitu minah membukakan pintu untuknya.

Minah hanya menyebar dua jari peace-nya.

“unni , cuaca di Korea semakin tak menentu ya?  kemarin hujan. Sekarang panas.huahh” keluh minah sambil duduk disamping mintae.

Mintae hanya mengangguk , menyetujui perkataan minah.

“minah-ya, kau tak ada minuman?” Tanya mintae. Minah hanya terkekeh.

“tak biasanya kau bertanya , biasanya kau langsung mengambilnya di dapur” ejek minah. Mentae menoyor pelan kepala minah.

Pakaian mintae hari ini cukup simple, namun mintae juga terlihat sangat cantik.

Ia menggunakan kemeja berwarna biru dan celana pendek berwarna putih.

Tampak casual , cocok dengan wajah mintae




Minah terkekeh, ia lalu masuk kedalam kamarnya untuk berganti baju. Mintae hanya menunggu minah dengan menonton acara televise di rumah minah.

Minah memang tinggal sendiri, orang tuanya mengurus bisnis mereka di GwangJu sana.

Ia sangat menikmati hidup sendirinya si seoul .

Mintae melirik jam dinding minah. Sebentar lagi pukul 4.

“minah –ya. ppali ! sebentat lagi pukul 4!!” teriak mintae.

“arra! Jeom jeom gidaryeo unni!” sahut minah dari dalam. Mintae kembali menunggu , ia meminum air putih yang baru saja ia ambil dari ddapur minah.

“unni ~” panggil minah ketika ia selesai berganti baju.

Mintae memutar bola matanya kesal.

“lama sekali” rutuknya. Minah mengeluarkan lidahnya,

“toh , minjey belum datang bukan?” Tanya minah balik. Ia kini mengenakan celana putih yang hampir sama dengan mintae , namun ia mengenakan sebuah sweater berwarna summer pink.

Cukup manis terlihat.



Minah menaik turunkan alisnya , menggoda mintae yang mulai jengah.

Tak seberapa lama, bel rumah minah berbunyi. Pasti itu minjey dengan chanyeol sunbae. Pikir mereka berdua.

“unni~~~” teriak minjey dari dalam. Minah dan mintae beranjak bangkit dan bersiap untuk pergi.

Minah membukakan pintu rumahnya, dibelakangnya terdapat mintae yang membuntutinya.

Terlihat ada minjey dengan Chanyeol sunbae. Namun lama kelamaan ia malah melihat beberapa orang namja yang membelakanginya.

“mereka siapa?” bisik mintae pada minjey saat keluar dari rumah minah.

“mereka? Teman chanyeol sunbae” minjey balas berbisik.

Minjey sangat cantik hari ini , ia mengenakan celana pendek hitam dipadu baju berwarna hitam putih.

Rambutnya dikuncir tinggi keatas, tangan kananya membawa sebuah tas berwarna biru cerah.

Sangat cantik.





Chanyeol  berjalan disamping minjey. Keduanya tampak dekat.

Hingga , kedua teman chanyeol yang memunggungi minah dan mintae berbalik badan.

Ternyata mereka adalah …

Tao dan Kai.

Wajah minah memanas tanpa sebab. Ia lalu menggaet lengan mintae bersamanya. Tao memandang minah aneh.

Sedangkan mintae , ia cuek dengan apa yang terjadi. Toh , ia tak memiliki sebuah peristiwa yang mendebarkan dengan kai.

Kecuali saat .. kai menjitak kepalanya saat itu.

Kai sesekali melirik mintae yang masih setia mendengarkan music di headseatnya.

Kai mengajak tao untuk berbisik. Mereka sesekali mengangguk,

Hingga.

“unni !”pekik minah reflek. Ia ternyata ditarik oleh tao. Sedangkan mintae entah kenapa ia kini sudah berjalan bersama kai.

Tao mengeluarkan seringaiannya. Minah entah kenapa semakin menundukkan wajahnya.

Apa ini? Apa benar Chanyeol dan Minjey yang merencanakan semuanya? Pikiran itu berkecamuk di kepalanya.

‘grep’

Tao mengaitkan lengan minah ke dalam tangan tao. Tao menyunggingkan senyumnya. Senyum yang manis .. sekali bagi minah. Tapi ia tidak melihatnya.

“yak , kau menghindariku?” Tanya tao. Minah sontak mengangkat wajahnya. Tampak semburat warna merah yang tidak begitu jelas terpatri di pipinya.

“ah , ugh , ani ! aku tidak menghindati sunbae !” elaknya sambil mengacungkan dua jari peacenya.

“jinjja? Lalu kenapa kau tak datang saat aku menunggumu di taman sekolah kemarin?” Tanya tao lagi. Minah mengerutkan keningnya.

“kapan sunbae menyuruhku?” tanyanya balik. Tao tampak berpikir.

“kau tak menemukan surat di lokermu?” pasti tao. Minah menggeleng.

“ah~ begitu ya~.” ujar tao. Minah mengangguk lalu mencoba menghindari kontak mata dengan tao. Sebab ia tau , pasti ia akan merasa seperti orang terbodoh di dunia jika sudah terikat dalam kontak mata dengan tao.

“baiklah , sebagai hukuman . kau harus mau setiap pagi aku akan menyusulmu berangkat sekolah ! berjalan kaki denganku arra?” ucapan tao membuat minah terbelalak. Tanpa sebab ia mengangguk.

Membuat seulas senyuman manis terpatri di wajah tao.

-mintae’s side

Mintae masih tak peduli dengan apa yang disampingnya. Dimana kai sedang bergerak gerak mengikuti alunan lagu yang terputar di telinganya.

Ia kini memakasi salah satu lubang headseat mintae. Lama kelamaan kesabaran mintae habis.

Ia lalu mengehentikan jalannya. Membuat headseat yang dipakai kai terlepas dari telinga Kai.

Kai berbalik badan dan mendapati mintae sedang berjalan sambil menikmati lagu dari headseatnya. Tanpa kai.

“yak , kau mengacuhkanku !” pekik kai sambil menahan lengan mintae yang sedari tadi menggumamkan lirik lagu.

Mintae mencopot salah satu headseatnya. Seraya memandang Kai remeh.

“kau bukan siapa siapa ku kan?” jawab mintae telak. Kai tak berkutik, tapi bukan seorang kai namanya jika ia tidak bisa mengelak.

“hah? Bukan siapa siapamu? Hey , dengar ya hoobae ! aku ini sunbaemu ! mengerti?” jawab kai tetap pada muka angkuhnya.

Mintae berhenti seketika. Ia mulai merasa kesal dengan orang yang berada disampingnya ini.

“apa maumu? Hah!” teriaknya pada kai. Kai tersenyum manis.

“inginku hanyalah kau menyadari adanya aku hoobae-ku yang manis!” bisiknya pada mintae. Pada saat itu juga mintae serasa mendidih. Seperti ada yang menyengatnya.
-TBC-

Tidak ada komentar: